Sabtu, 13/09/2025 22:08 WIB

KIPBIPA XIII Upaya Kemdikdasmen Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) melakukan fasilitasi dan kemitraan penyelenggaraan Konferensi Internasional Pengajaran BIPA (KIPBIPA) XIII di Universitas Negeri Malang pada 11-12 September 2025.

Penyelenggaraan KIPBIPA XIII di Malang, Jawa Timur (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) melakukan fasilitasi dan kemitraan penyelenggaraan Konferensi Internasional Pengajaran BIPA (KIPBIPA) XIII di Universitas Negeri Malang pada 11-12 September 2025.

Kegiatan yang bertujuan menyebarkan bahasa Indonesia ke mancanegara dan pengutamaa bahasa Indonesia di dalam negeri ini digelar secara hibrida, dan menghadirkan 361 peserta dari dalam dan luar negeri.

"Pemartabatan bahasa Indonesia di kancah global tidak boleh mengabaikan fungsi dan kedudukannya di tanah air. Penginternasionalan bahasa Indonesia melalui pembelajaran BIPA menjadi strategi utama dalam membangun kedaulatan bahasa," kata Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin.

Dalam mewujudkan komitmen Kemdikdasmen untuk menguatkan penjaminan mutu pembelajaran BIPA, Badan Bahasa berperan pada tataran regulasi, koordinasi, dan fasilitasi.

Fasilitasi pembelajaran BIPA dilakukan dalam bentuk penyediaan standar dan bahan fasilitasi pembelajaran, pemberdayaan pengajar, penyelenggaraan apresiasi dan kompetisi, serta penyelenggaraan diseminasi seperti pertemuan ilmiah, bimbingan teknis, dan forum ke-BIPA-an.

Hafidz menambahkan, dalam sepuluh tahun terakhir Badan Bahasa telah menugasi 352 pengajar BIPA ke 772 lembaga di 57 negara dan melayani lebih dari 200 ribu pemelajar asing. Sejak 2020, apresiasi bagi pemelajar juga diberikan melalui Festival Handai Indonesia, yang telah melibatkan 1.129 peserta dari 92 negara.

"Jejak ini menunjukkan bagaimana bahasa Indonesia semakin diterima dunia melalui pembelajaran dan aktivitas kebahasaan yang berkualitas," ujar dia.

Konferensi KIPBIPA XIII dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Negeri Malang, Hariyono. Dalam sambutannya, dia menekankan pentingnya memahami riwayat bahasa Indonesia sebagai pijakan filosofis dalam proses penginternasionalan.

"Bahasa Indonesia lahir dari pergulatan sosial dan dimartabatkan melalui pilihan pemuda pada 1928. Dari bahasa persatuan, menjadi bahasa negara, berkembang menjadi bahasa ilmu, dan kini diperjuangkan sebagai bahasa global," kata Hariyono.

KIPBIPA XIII terselenggara atas kerja sama Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Malang dan Afiliasi Pengajar dan Pegiat BIPA (APPBIPA) dengan dukungan penuh Badan Bahasa.

Konferensi ini menghadirkan pembicara internasional seperti George Quinn (Australia), Habib Zarbaliyev (Azerbaijan), Koh Young Hun (Korea Selatan), dan Ellen Rafferty (Amerika Serikat).

Dari dalam negeri, hadir pula Herry Yogaswara (BRIN), Gatut Susanto (Universitas Negeri Malang), dan Liliana Muliastuti (Universitas Negeri Jakarta). Konferensi ini turut dihadiri Staf Ahli Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga, Biyanto.

KEYWORD :

KIPBIPA XIII Bahasa Indonesia Kemdikdasmen Internasionalisasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :