
Ilustrasi - ini asal usul penamaan Bali (Foto: Wikipedia)
Jakarta, Jurnas.com - Nama Bali sudah mendunia. Begitu disebut, orang-orang langsung teringat pada pantai berpasir putih, budaya yang eksotis, serta keramahan warganya. Namun, pernahkah kita bertanya, dari mana sebenarnya asal usul nama `Bali` itu sendiri?
Sejarawan dan budayawan menyebutkan bahwa penamaan Bali erat kaitannya dengan kata `Wali`, yang berarti `persembahan` atau `kurban suci` dalam bahasa Sanskerta. Dalam tradisi Hindu, `wali` dimaknai sebagai bentuk bakti manusia kepada Sang Pencipta. Seiring perjalanan waktu, sebutan `Wali` berubah pelafalannya menjadi `Bali`.
Makna ini sangat selaras dengan kehidupan masyarakat Bali yang hingga kini lekat dengan upacara, ritual, dan persembahan (banten). Hampir setiap hari, aroma dupa dan rangkaian bunga persembahan bisa dijumpai di pura, rumah, hingga pinggir jalan.
Asal-usul nama Bali juga tercatat dalam sejumlah prasasti kuno, salah satunya Prasasti Blanjong di Sanur yang berangka tahun 914 Masehi. Prasasti ini menyebut wilayah Bali sebagai `Walidwipa` atau `pulau persembahan.` Penyebutan ini menegaskan peran penting Bali sejak masa kerajaan kuno sebagai pusat spiritualitas dan kebudayaan.
Penamaan Bali tidak sekadar label geografis, tetapi juga cermin identitas. Kata “Bali” mengingatkan bahwa pulau ini dibangun di atas tradisi persembahan, pengabdian, dan keseimbangan hidup. Identitas itu terus terjaga hingga sekarang, menjadikan Bali bukan hanya tujuan wisata, tetapi juga pulau dengan jiwa yang unik.
10 Ucapan untuk Rayakan Hari Radio Nasional
Jadi, ketika kita menyebut `Bali,` sejatinya kita sedang mengingat sebuah pulau persembahan. Pulau yang sejak ratusan tahun lalu dikenal sebagai tempat harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta, identitas yang membuat Bali tak tergantikan di mata dunia.
Bali Asal usul Sejarah Banjir