Jum'at, 12/09/2025 02:45 WIB

Jalan ke UPT Batu Ampar Rusak, Wamentrans Salurkan Bantuan Rp4,5 Miliar

Dengan bantuan sebesar itu diharap masalah akses jalan yang seperti jalur off road itu terselesaikan

Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi saat mengunjungi Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Batu Ampar, Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, pada Selasa (Foto: Ist/Kementrans)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi mengunjungi Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Batu Ampar, Kecamatan Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, pada Selasa (10/9/2025). Dalam kesempatan tersebut, ia turut menyerahkan bantuan dari APBN 2025 sebesar Rp4,5 miliar.

Dana yang digelontorkan itu untuk renovasi sekolah, pengadaan toilet dan air bersih, pembangunan jalan non status penghubung desa sepanjang 2 km. Semua fasilitas tersebut dianggap krusial untuk meningkatkan kualitas hidup para transmigran.

Dalam kesempatan itu, salah satu permasalah yang paling disorot Wamentrans ialah jalan rusak. Sebab, jalan menuju ke UPT Batu Ampar itu masih berupa tanah, bebatuan, kerikil, dan berlumpur bila tergenang air atau saat hujan. 

"Dengan bantuan sebesar itu diharap masalah akses jalan yang seperti jalur off road itu terselesaikan," ujar Viva Yoga dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis (11/9).

Sementara itu, meski jalan tanah yang terjal ditambah dengan kondisi alam di antara perkebunan sawit dan semak belukar yang mengepung pemukiman, hal demikian tak menyurutkan semangat warga untuk bertahan dan membangun kehidupan. Salah satunya adalah Triyono, transmigran asal Madiun, Jawa Timur.

Seiring perjalanan waktu di mana ia ditempatkan mulai Desember 2023 hingga sekarang, dirinya sudah bisa beradaptasi bahkan betah dengan suasana yang ada. “Di sini tanah harapan saya”, ungkapnya.

Triyono saat ini menjadi petani kopi, kelapa sawit, hingga menanam sayuran dan cabai. Hasil kebunnya dijual pada pengepul yang ada di Suka Rame. Dikatakan dalam beraktivitas, ia menggunakan sepeda motor. Motor yang dimiliki disebut kuat menanjak sebab katanya sudah biasa dengan jalan yang terjal.

Triyono merupakan salah satu transmigran di antara puluhan transmigran dan keluarganya yang menyambut kedatangan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi di Balai Pertemuan Batu Ampar, 10/9/2025.

Viva Yoga datang bersama dengan Bupati Bengkulu Selatan Rifai Tajudin, Pj Sekda Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, Forkompida Bengkulu Selatan serta dinas terkait baik kabupaten maupun provinsi.
 
Di hadapan transmigran dan keluarganya, Viva Yoga mengatakan transmigrasi untuk memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke kawasan yang longgar, tujuannya untuk menjaga tanah air dan memperkuat NKRI.

“Dengan adanya penduduk di kawasan yang sepi dan senyap, wilayah tanah air kita terjaga. Transmigran yang berasal dari Nganjuk, Semarang, Purwakarta, Kuningan, dan Madiun berbaur dan bersatu di tempat ini sehingga memperkokoh persatuan bangsa,” ujar dia.

Transmigrasi di Bengkulu Selatan dimulai sejak tahun 1979. UPT Batu Ampar sendiri masih dalam tahap pembinaan oleh Kementerian Transmigrasi. Saat ini, terdapat 33 kepala keluarga yang menetap dan aktif mengembangkan lahan pertanian.

Terkait kepemilikan lahan, Viva Yoga memastikan bahwa proses sertifikasi akan dituntaskan tahun ini. Dari 77 bidang yang diajukan untuk menjadi sertifikat hak milik (SHM), tinggal 22 bidang yang belum selesai.

Ia meminta warga yang belum menerima SHM untuk segera melapor agar prosesnya bisa dipercepat. Pemerintah berkomitmen memastikan status hukum tanah para transmigran aman dan jelas.

Selain jalan dan sertifikat, persoalan listrik juga menjadi perhatian. Sebagian rumah transmigran awalnya disuplai panel surya, namun kini sebagian besar sudah tidak berfungsi.

Menjawab persoalan itu, Wamentrans telah berkoordinasi langsung dengan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung untuk mendorong program Listrik Masuk Desa. Sebanyak 55 desa transmigrasi sudah didaftarkan untuk segera dialiri listrik.

Kementeriaan Transmigrasi sudah mendaftarkan 55 desa transmigran yang perlu dialiri listrik. “Bila ada data baru desa transmigrasi yang belum dialiri listrik, datanya akan kita serahkan ke Kementerian ESDM lagi,” ujarnya.
 
“Jadi masalah yang teratasi di Batu Ampar tidak hanya listrik namun juga jalan, status tanah, air bersih, dan yang lainnya”, ujar mantan Anggota Komisi IV DPR itu.

KEYWORD :

Wamentrans Viva Yoga UPT Batu Ampar Bengkulu Selatan Transmigran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :