
Kandang Juventus, Allianz Stadium (Foto: Wikipedia)
Jakarta, Jurnas.com - Akhir pekan ini, perhatian pecinta sepak bola Italia akan tertuju pada Turin. Juventus dan Inter Milan kembali bersua dalam laga klasik Derby d`Italia, perseteruan yang sudah berlangsung lebih dari seabad sejak pertama kali digelar pada 1909.
Juventus mengawali musim dengan langkah sempurna, meraih poin penuh dalam dua laga perdana. Sebaliknya, Inter justru terpeleset sebelum jeda internasional dan kini harus mengejar ketertinggalan.
Pertemuan Sabtu malam di Allianz Stadium pun dipastikan berlangsung sengit, mengingat kedua tim sama-sama mengincar posisi puncak klasemen sekaligus berambisi menyalip Napoli sebagai juara bertahan.
Musim lalu, bentrokan kedua tim menghasilkan drama luar biasa. Pertemuan pertama berakhir 4-4 di Milan lewat dua gol telat Kenan Yildiz, sementara duel kedua dimenangkan Juventus berkat gol tunggal Francisco Conceicao. Secara statistik, Inter punya rekor kurang meyakinkan di Turin, hanya sekali menang dalam 11 lawatan terakhir ke markas Bianconeri.
Situasi saat ini memberi keuntungan bagi tuan rumah. Di bawah arahan Igor Tudor, Juve tampil stabil setelah mengalahkan Parma dan Genoa. Pelatih asal Kroasia itu sukses menjaga ketenangan ruang ganti meski klub kembali diterpa isu di luar lapangan, dan kini mengincar Scudetto yang sudah lama dinanti.
Inter Milan sendiri masih berusaha bangkit usai kekalahan mengejutkan dari Udinese di San Siro. Setelah menang besar atas Torino di laga pembuka, tim besutan Cristian Chivu yang baru saja menggantikan Simone Inzaghi takluk 1-2. Kekalahan itu menjadi noda pertama dalam kiprah domestik Chivu, sekaligus memunculkan keraguan atas kemampuannya menangani klub sebesar Inter.
Laga ini juga akan menjadi ujian penting sebelum Inter melawat ke Amsterdam menghadapi Ajax di Liga Champions.
Di kubu Juventus, lini depan masih jadi bahan perdebatan. Jonathan David tampil impresif sejak awal musim, namun Dusan Vlahovic juga menunjukkan ketajaman dengan gol di dua laga terakhir meski lebih banyak turun dari bangku cadangan. Lois Openda hadir sebagai opsi lain, sementara Conceicao diragukan tampil karena cedera otot. Di lini tengah, Fabio Miretti juga bermasalah dengan paha, sedangkan Andrea Cambiaso harus absen lanjutan akibat sanksi kartu merah.
Untuk Inter, rekrutan baru Manuel Akanji berpeluang melakoni debut Serie A menggantikan Yann Bisseck di jantung pertahanan. Trio lini tengah, Barella, Calhanoglu, dan Sucic akan jadi motor permainan, sementara duet Marcus Thuram dan kapten Lautaro Martinez dipastikan jadi andalan di lini depan. Menariknya, catatan Martinez melawan Juve kurang meyakinkan, yakni hanya dua gol dari 14 penampilan di liga.
Prediksi Susunan Pemain
Juventus (3-5-2): Di Gregorio; Gatti, Bremer, Kelly; Kalulu, Thuram, Locatelli, Mario; Koopmeiners, Yildiz; David.
Inter Milan (3-5-2): Sommer; Akanji, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Barella, Calhanoglu, Sucic, Dimarco; Thuram, Martinez.
Derby d`Italia selalu lebih dari sekadar tiga poin. Ini adalah laga yang sarat gengsi, sejarah, dan perebutan supremasi di tanah Italia. Juventus punya keunggulan rekor dan performa awal musim, tapi Inter datang dengan motivasi penuh untuk bangkit.
KEYWORD :Sepakbola Dunia Juventus Inter Milan Allianz Stadium