Kamis, 11/09/2025 20:31 WIB

Anggota DPR Sebut Sekolah Rakyat Solusi Pengentasan Kemiskinan di Indonesia

Sekolah Rakyat bisa menjadi terobosan. Lulusan sekolah ini tidak hanya diminati dunia kerja dan industri, tetapi juga mampu melanjutkan studi ke perguruan tinggi dalam maupun luar negeri, atau bahkan menciptakan lapangan kerja melalui wirausaha.

Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Gagasan Presiden Prabowo Subianto mengenai pendirian Sekolah Rakyat dinilai merupakan solusi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), sekaligus pengentasan kemiskinan/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">kemiskinan di Indonesia.

Penilaian itu disampaikan anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, saat menjadi narasumber diskusi Dialektika Demokrasi bertema “Sekolah Rakyat Diharapkan Menjadi Solusi Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia”, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/9).

Politikus PKS ini menilai, meski pemerintah telah menggelontorkan dana besar untuk bantuan sosial, sekitar Rp500 triliun setiap tahun, angka kemiskinan/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">kemiskinan masih tetap tinggi. Padahal, berbagai program seperti BLT, KIP, dan fasilitas pendidikan bagi siswa miskin telah dijalankan.

Sekolah Rakyat bisa menjadi terobosan. Lulusan sekolah ini tidak hanya diminati dunia kerja dan industri, tetapi juga mampu melanjutkan studi ke perguruan tinggi dalam maupun luar negeri, atau bahkan menciptakan lapangan kerja melalui wirausaha,” kata Fikri.

Menurutnya, Sekolah Rakyat memiliki kurikulum yang relevan dengan kebutuhan bangsa. Empat orientasi utamanya mencakup nasionalisme, kewirausahaan, kepemimpinan, dan spiritualitas.

“Dengan bekal itu, kualitas SDM akan meningkat, sementara kemiskinan/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">kemiskinan dapat ditekan karena para lulusan mampu mengangkat perekonomian keluarganya,” ujar dia.

Saat ini, lanjut anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur (Jatim) 9 itu, program Sekolah Rakyat disebut sudah berjalan dengan sekitar 100 unit. Presiden Prabowo menargetkan jumlahnya bertambah menjadi 200 tahun depan, dan 300 pada tahun berikutnya.

“Jika program ini konsisten direalisasikan, maka akan efektif meningkatkan kualitas SDM sekaligus mengurangi kemiskinan/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">kemiskinan. Wajar bila kita semua memberikan dukungan penuh,” ujar Fikri.

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi X Sekolah Rakyat kemiskinan Abdul Fikri Faqih kemiskinan Dialektika Demokrasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :