Kamis, 11/09/2025 20:28 WIB

Profil Mochamad Irfan Yusuf, Menteri Haji dan Umrah Pertama Indonesia

Profil Mochamad Irfan Yusuf, Menteri Haji dan Umrah Pertama Indonesia

Gus Irfan (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Mochamad Irfan Yusuf resmi menjabat sebagai Menteri Haji dan Umrah pertama dalam sejarah Indonesia. Penunjukannya oleh Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025 menandai perubahan besar dalam tata kelola penyelenggaraan ibadah haji dan umrah nasional.

Penunjukan ini menjadi tonggak penting dalam restrukturisasi penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang kini dikelola lewat kementerian khusus. Lantas, siapa sebenarnya Mochamad Irfan Yusuf, dan bagaimana sepak terjangnya hingga ia ditunjuk jadi Menteri Haji dan Umrah RI? 

Dikutip dari berbagai sumber, sosok yang akrab disapa Gus Irfan ini Lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 28 Juni 1970. Ia berasal dari keluarga pesantren yang kuat secara tradisi dan berpengaruh dalam sejarah Islam Indonesia. Ia merupakan anak ketiga dari pasangan KH Yusuf Hasyim dan Nyai Hj Aisyah Baidlowi.

Ayahnya adalah tokoh sentral Nahdlatul Ulama sekaligus pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, lembaga pendidikan Islam yang juga melahirkan banyak pemimpin nasional. Dari garis ayah, Gus Irfan merupakan cucu langsung dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU.

Hubungan darah itu juga menjadikannya sepupu dari Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Kedekatan ini tak hanya menyatukan mereka dalam silsilah, tetapi juga dalam nilai perjuangan keislaman dan kebangsaan.

Sejak kecil, Gus Irfan tumbuh di lingkungan pesantren yang menjunjung tinggi ilmu, adab, dan komitmen terhadap umat. Lingkungan ini membentuk karakter dan pandangannya terhadap peran agama dalam kehidupan sosial.

Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Jombang dan lulus dari SMPP Jombang (kini SMAN 2 Jombang) pada 1981. Setelah itu, ia melanjutkan kuliah di Universitas Brawijaya dan menyelesaikan gelar sarjana pada 1985.

Kecintaannya pada pendidikan mendorongnya melanjutkan studi magister di universitas yang sama dan lulus pada 2002. Pada 24 Februari 2025, ia resmi meraih gelar doktor dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam bidang Manajemen Pendidikan Islam.

Disertasi doktoralnya membahas kepemimpinan transformasional KH Muhammad Yusuf Hasyim dalam melestarikan tradisi Islam di Indonesia di Pesantren Tebuireng. Tema ini mencerminkan keterikatan emosional dan intelektual Gus Irfan pada warisan keluarga dan dunia pesantren.

Pengabdiannya di pesantren dimulai sejak 1989 ketika ia menjabat sebagai Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng. Selain itu, ia juga pernah dipercaya sebagai Komisaris Utama PT BRR Tebuireng selama dua dekade, sejak 1996 hingga 2016.

Di luar pendidikan, ia aktif dalam pemberdayaan ekonomi warga NU melalui posisinya sebagai Wakil Ketua Lembaga Perekonomian NU (LPNU). Kiprah ini menunjukkan bahwa ia tak hanya mengakar di dunia keagamaan, tapi juga memahami aspek pembangunan ekonomi berbasis umat.

Karier politiknya dimulai dari Partai Gerindra, tempat ia menjadi juru bicara tim pemenangan Prabowo–Sandi pada Pilpres 2019. Namanya kemudian mencuat pada Pemilu 2024 saat ia terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur VIII dengan 77.433 suara.

Namun jabatannya sebagai legislator hanya bertahan tiga pekan. Pada 22 Oktober 2024, Presiden Prabowo menunjuknya sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), lembaga yang kala itu masih bertanggung jawab atas operasional ibadah haji nasional.

Pengalaman sebagai kepala BP Haji inilah yang kemudian menjadi salah satu dasar kepercayaan untuk mengangkatnya sebagai Menteri Haji dan Umrah. Penunjukan ini sekaligus mengawali fase baru tata kelola haji yang kini dilakukan melalui kementerian khusus.

Kementerian Haji dan Umrah dibentuk setelah DPR RI mengesahkan perubahan atas UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Lembaga ini mengonsolidasikan seluruh aspek pelayanan jemaah di bawah satu sistem terintegrasi.

Di bawah kepemimpinan Gus Irfan, kementerian ini diharapkan mampu menghadirkan pelayanan yang lebih modern, akuntabel, hingga sesuai dengan tuntutan zaman. Pengalamannya sebagai santri, organisator, pengelola pesantren, dan birokrat menjadi modal penting untuk menjalankan amanah ini. (*)

KEYWORD :

Profil Mochamad Irfan Yusuf Meneri Haji dan Umrah Indonesia Gus Irfan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :