
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu`ti (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menekankan peran penting ibu sebagai fondasi dalam pembentuk karakter anak.
Hal ini disampaikan saat hadir menjadi pembicara utama pada Seminar Nasional Wanita Islam bertajuk `Pendidikan Berkeadaban: Membangun Kepemimpinan Muslimah Sejak Usia Dini dalam Sistem Pendidikan Nasional` di Jakarta, pada Rabu (10/9).
Mendikdasmen menyebut adanya fenomena fragile generation atau generasi rapuh, yakni anak-anak yang lemah secara mental, spiritual, dan moral, meskipun tidak jarang dapat unggul secara intelektual maupun fisik.
"Kalau kita ingin membangun generasi Indonesia yang hebat dan kuat, dimulai oleh para ibu karena pendidikan itu dimulai sejak dalam kandungan, bahkan dari nutrisi pada makanan yang dikonsumsi, bacaan, hingga suasana hati ibu hamil, semuanya berpengaruh pada pembentukan karakter anak," ujar Menteri Mu’ti.
Menteri Mu’ti menuturkan bahwa ibu merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak sejak seribu hari pertama dalam kehidupan. Peran ibu juga menjadi salah satu yang menentukan kesehatan fisik, daya tahan tubuh, hingga kecerdasan anak.
Bahkan, menurutnya, nilai spiritualitas dan akhlak seorang anak juga dipengaruhi oleh sikap seorang ibu dalam mendidik, merawat, dan berinteraksi dengan anaknya.
Dia menambahkan, riset telah membuktikan bahwa anak-anak yang mendapatkan air susu ibu (ASI) penuh oleh ibunya selama dua tahun memiliki ketahanan fisik dan kemampuan kognitif lebih baik dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan ASI secara penuh. Hal ini selaras dengan ajaran Al-Qur’an tentang pentingnya menyusui hingga dua tahun penuh.
Abdul Mu’ti juga menekankan pentingnya sinergi dalam rumah, sekolah dan masyarakat. Dia menilai, pendidikan karakter tidak bisa dibebankan hanya kepada sekolah.
"Untuk mendidik satu anak diperlukan satu kampung. Artinya, pendidikan harus menjadi kerja bersama. sekolah, keluarga, hingga lingkungan bermain harus sejalan dalam menanamkan nilai-nilai moral dan akhlak mulia," dia menambahkan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) kini sedang mengembangkan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning).
Pendekatan ini menekankan pemahaman makna, daya juang, dan semangat belajar sepanjang hayat, bukan sekadar mengejar nilai ujian.
"Sekolah harus menjadi tempat yang menyenangkan, di mana anak merasa bahagia belajar, guru menjadi teladan, dan proses pendidikan mampu melahirkan generasi dengan karakter kuat, beriman, serta beradab," ujar Mendikdasmen.
Selain itu, Kemdikdasmen juga memiliki program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang merupakan upaya dalam membentuk karakter anak sejak dini.
"Ibu adalah madrasah pertama. Kalau kita ingin generasi Indonesia yang hebat, kuat, dan berkeadaban, mari kita mulai dari peran ibu-ibu," kata Mendikdasmen.
KEYWORD :Mendikdasmen Abdul Mu`ti Parenting Pembangunan Karakter