Kamis, 11/09/2025 00:04 WIB

Prestasi U23 Menurun, Timnas Senior Punya Banyak Pilihan

Apa yang dialami oleh Timnas U-23 adalah penurunan prestasi yang cukup dalam.

Pengamat sepak bola dan pendiri Rakyat Sepakbola Indonesia (RSI), Frans Immanuel Saragih. Foto: dok. jurnas

JAKARTA, Jurnas.com - Pertandingan Persahabat Timnas Senior Indonesia melawan Taiwan dan Lebanon telah usai, Timnas menang melawan Taiwan dan Seri melawan Lebanon.

Sedangkan di level kelompok umur Timnas U-23 mengalami hasil yang tidak menggembirakan dengan 1 kali menang, 1 kali kalah dan 1 kali seri, yang mengakibatkan tersingkir di Kualifikasi Piala Asia.

“Sungguh menyakitkan padahal periode sebelumnya kita berhasil menembus babak semifinal Piala Asia. Saat ini untuk masuk perhelatan Piala Asia U23 yang akan diadakan di Arab Saudi kita tidak berhasil,” kata Pendiri Rakyat Sepakbola Indonesia Frans Immanuel Saragih di Jakarta, Rabu (10/9/2025).

Frans menilai, apa yang dialami oleh Timnas U-23 adalah penurunan prestasi yang cukup dalam. “Tidak bisa dibohongi karena base by data periode sebelumnya kita tembus babak semifinal.” ungkap Frans.

Menurutnya, strategi yang diterapkan untuk lolos ke Saudi jelas tidak tepat, untuk menjadi runner-up terbaik saja gagal. Padahal di tiga pertandingan sebenarnya permainan U23 cukup bisa meladeni Korea Selatan dan hanya kalah 1-0 di pertandingan terakhir.

“Kesalahan terbesar bagaimana kita hanya mampu bermain seri dengan Laos, padahal Laos dibantai oleh Korea Selatan dengan cukup telak,” katanya.

“Memang sepakbola bukan matematika, tapi kita juga harus menggunakan strategi yang tepat, hitungan yang tepat,” imbuhnya.

Frans memberikan mengapresiasi positif kepada apa yang diperlihatkan Timnas U23 saat melawan Korea Selatan, daya juang luar biasa, ada beberapa variasi bola yang cukup baik.

“Ini jadi pelajaran berharga bagi manajemen tim dan juga tim kepelatihan Gerald Vanenburg, bahwa U23 harus berbenah ekstra, dan ingat semua kompetisi itu penting, dan ada gengsi nama bangsa di situ. Dan dari U23 ini juga akan dipilih siapa yang cocok menjadi pemain timnas senior kelak,” ujar Frans

Adapun di level Timnas senior hal sebaliknya terjadi, menang melawan Taiwan dan seri melawan Lebanon. Dari dua pertandingan ini bisa dilihat Patrick Kluivert memiliki banyak opsi pemain untuk diturunkan dan variasi permainan juga hidup, pergerakan tanpa bola  juga cukup apik.

Hanya saja memang masalah tetap sama di kotak penalti lawan Timnas belum memiliki setajam Ole Romeny yang sedang mengalami cedera serius. Memang ada harapan pada diri Mauro, tapi masih memerlukan polesan khusus dari pelatih.

“Masih ada waktu hampir 1 bulan  menuju Oktober menghadapi Arab Saudi dan Irak. Secara kwalitas pemain saya melihat komposisi pemain sudah cukup baik, paduan diaspora dan pemain lokal sudah mulai menyatu, hanya saja memang masih ada terkesan agak terburu buru,” kata Frans.

“Semoga hal-hal tersebut di atas bisa diatasi oleh Patrick Kluivert. Bagi insan sepak bola pertandingan Kualifikasi Babak 4 di Jedah adalah pertarungan Hidup Mati, dan kita harus memenangkan keduanya, tidak ada kata seri,” tegas Frans.

“Memang masih ada babak 5 untuk Runner up, tapi kalau bisa lebih cepat kenapa harus menunggu lebih lama. Ingat sepakbola itu sarat kepentingan atas gengsi suatu bangsa, dan sepakbola adalah olahraga terpopuler di seluruh dunia,” ujar Frans.

KEYWORD :

Prestasi U23 Timnas senior Sepakbola




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :