
Mendikdasmen Abdul Mu`ti bersama siswa SLBN Cilacap (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, (Mendikdasmen), Abdul Mut`i, menyampaikan bahwa pendidikan inklusif dan layanan khusus merupakan bagian penting dari program prioritas nasional di bidang pendidikan.
Dia menekankan bahwa semua anak Indonesia, tanpa terkecuali, harus mendapat kesempatan pendidikan yang bermutu untuk semua.
Hal ini disampaikan saat meninjau langsung kegiatan belajar di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Cilacap. Kehadiran Mendikdasmen di sekolah ini menegaskan perhatian pemerintah terhadap pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus, di Kabupaten Cilacap, pada Selasa (9/9).
"Tadi saya melihat secara langsung SLBN Cilacap yang menjadi salah satu layanan pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus," kata Mendikdasmen.
"Kami di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memberikan perhatian serius agar mereka mendapatkan layanan pendidikan bermutu. Anak-anak bisa belajar di sekolah luar biasa maupun di sekolah inklusi bersama anak-anak lain melalui jalur afirmasi yang tahun ini porsinya kita perbanyak," dia menambahkan.
Mendikdasmen menambahkan, untuk memberikan layanan pendidikan yang baik, pemerintah menargetkan pembangunan unit SLB baru di sejumlah daerah sebagai bagian dari program Revitalisasi Satuan Pendidikan 2025.
"Mudah-mudahan dengan layanan pendidikan ini, semua anak Indonesia, khususnya mereka yang berkebutuhan khusus, dapat memperoleh kesempatan belajar yang bermutu untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang sesuai bakat, minat, dan kemampuan masing-masing," ujar dia.
Selain itu, Mendikdasmen mengatakan untuk mengakomodir guru pendamping khusus. Pemerintah tengah menyiapkan pelatihan tambahan dan berkoordinasi lintas kementerian untuk memenuhi kebutuhan tenaga pendidik tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Satrio, menyambut baik perhatian Mendikdasmen terhadap pendidikan anak berkebutuhan khusus. Dia menjelaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan sosialisasi kepada sekolah dan masyarakat.
"Di awal tahun pelajaran, dinas melakukan sosialisasi, mendata sekolah-sekolah yang memiliki anak berkebutuhan khusus, serta memastikan sekolah menyediakan fasilitas yang sesuai. Tujuannya agar semua anak bisa belajar dengan nyaman tanpa diskriminasi," kata Satrio.
Dia menyebut bahwa kebutuhan SLB di Cilacap masih cukup mendesak, terutama di wilayah barat.
"Kami masih membutuhkan tambahan SLB, khususnya di eks Distrik Majenang yang saat ini masih perlu dijangkau," dia menambahkan.
Terkait tenaga pendidik, Satrio menyampaikan bahwa Dinas terus mendata guru yang memiliki keterampilan di bidang pendidikan khusus dan memfasilitasi pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka.
"Saat ini layanan masih ditangani oleh bidang pendidikan dasar, namun ke depan akan dibentuk Unit Layanan Disabilitas (ULD) sebagai bukti kesungguhan pemerintah daerah dalam mendukung anak-anak berkebutuhan khusus," kata dia.
Kunjungan Mendikdasmen ke SLBN Cilacap menjadi penegasan bahwa pendidikan inklusif dan layanan khusus bukan sekadar kebijakan, melainkan kebutuhan nyata bagi masa depan anak-anak Indonesia.
Dengan dukungan pemerintah pusat, pemerintah daerah, sekolah, guru, serta masyarakat, anak-anak berkebutuhan khusus diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi generasi hebat sesuai potensi mereka.
KEYWORD :Mendikdasmen Pendidikan Inklusif Abdul Mu`ti SLBN Cilacap