
Banjir di Loloan Timur, Jembrana (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Bencana banjir bandang melanda Provinsi Bali sejak Rabu (10/9) dini hari. Salah satu kabupaten yang terdampak bencana tahunan ini ialah Kabupaten Jembrana, yang berada di kawasan paling barat Pulau Dewata.
Kepala Lingkungan Loloan Timur, Jembrana, Mujtahidin, mengatakan bahwa hujan dengan debit tinggi melanda sejak Selasa (9/9) malam. Hingga pukul 22.30 WITA, kali-kali kecil di kawasan Jembrana mulai meluap.
"Kemudian pukul 1.30 WITA air di Sungai Ijogading, sungai terbesar di Jembrana, dan sungai-sungai lainnya mulai naik. Jam 02.00 sampai 04.00 WITA tinggi air di pemukiman mencapai 1,9 meter, khususnya rumah yang terdekat dari sungai," kata Mujtahidin saat dihubungi Jurnas.com.
Hingga berita ini diturunkan, dikabarkan 250 rumah dan bangunan terdampak, termasuk rumah ibadah, satuan pendidikan, dengan kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
"Di Jembrana sudah ada laporan dua orang meninggal. Satu ibu hamil, satu lagi terkena setruman listrik," ujar Mujtahidin.
Untuk sementara, Mujtahidin mengatakan warga bergotong-royong memfasilitasi dapur umum bagi warga terdampak dan terpaksa mengungsi ke rumah yang lebih tinggi. Hingga malam ini, total 8.750.000 telah terkumpul.
Dia berharap ini menjadi bencana banjir terakhir di Jembrana. Menurut dia, pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat mesti merumuskan rencana jangka panjang untuk mencegah terjadinya banjir di kemudian hari.
"Penanganan banjir harus serius dan simultan. Kalau yang sekarang sudah ada komunikasi. Diminta melaporkan. Tapi kalau hanya data dan tidak ada solusi kan aneh," dia menambahkan.
KEYWORD :Bencana Banjir Kabupaten Jembrana Loloan Timur