Rabu, 10/09/2025 23:15 WIB

Pemerintah Garansi Ekonomi Indonesia Kuat

APBN 2026 akan tetap sehat, kredibel, dan berkelanjutan

Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menggaransi jika ekonomi Indonesia tetap kuat berkat indikator makro yang solid, mulai dari inflasi terkendali hingga rasio utang terendah di antara negara G20.

Purbaya menyampaikan proyeksi ekonomi nasional dan rencana kerja Kementerian Keuangan tahun 2026.

Perekonomian Indonesia pada kuartal II 2025 tumbuh 5,12% year on year (yoy), didorong konsumsi rumah tangga, investasi, serta kinerja sektor manufaktur. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi naik menjadi 5,4% pada 2026, bahkan dengan visi jangka menengah menuju 8%.

“Kontributor utama tetap konsumsi rumah tangga dengan proyeksi 5,2%, serta investasi yang juga ditargetkan tumbuh 5,2%. Ini diwujudkan melalui penguatan peran Danantara di sektor ekspor,” ujar Purbaya dalam rapat kerja perdana dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (10/9/2025).

Dari sisi perdagangan, kinerja juga menunjukkan tren positif. Neraca perdagangan Januari–Agustus 2025 mencatat surplus US$ 29 miliar, naik 52,6% dibanding periode tahun sebelumnya.

Ekspor didukung industri pengolahan, termasuk CPO dan baja. Inflasi pun tetap terkendali di kisaran 1,5%–3,5%, menjaga daya beli masyarakat. Untuk sektor pangan, pemerintah menjamin stok beras lebih dari 4 juta ton melalui peran Bulog dan kebijakan stabilisasi harga.

RAPBN 2026 akan diarahkan pada delapan prioritas pembangunan, di antaranya ketahanan pangan, energi, pendidikan, kesehatan, penguatan UMKM, hingga peningkatan investasi global.

Defisit anggaran dipastikan aman di level 2,78% terhadap PDB, sementara rasio utang Indonesia berada di 39,8%, salah satu yang terendah di G20.

APBN 2026 akan tetap sehat, kredibel, dan berkelanjutan. Fungsinya bukan hanya menjaga stabilitas ekonomi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tegasnya.

KEYWORD :

APBN 2026 Purbaya Yudhi Sadewa Ekonomi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :