
Seorang massa mahasiswa memamerkan poster bertuliskan Proses Semua Tuntutan Rakyat, Jangan Proses Para Penuntut, dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan gedung utama DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 9 September 2025 (Foto: Agus Mughni/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Ribuan massa mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa atau demonstrasi di depan gedung MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta pada Selasa (9/9/2025).
Aksi bertajuk #RakyatTagihJanji itu merupakan kelanjutan dari ultimatum mahasiswa yang menuntut DPR dan pemerintah memenuhi 17+8 Tuntutan Rakyat, yang sebelumnya melewati tenggat waktu pada Jumat (5/9/2025).
Massa aksi yang didominasi dari Universitas Indonesia (UI) dan Universias Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini mulai memadati depan gerbang utama kompleks parlemen itu sekitar pukul 14.30 WIB.
Dari Pantauan Jurnas.com, aksi ini berlangsung cukup kondusif, tertib dan aman. Setibanya di depan gedung DPR RI, para mahasiswa nampak mengerumuni mobil komando yang dikomando oleh orator. Nampak juga beberapa orator silih berganti menyampaikan orasi.
Dengan atribut bendera, poster tuntutan, dan beralmamater yang didominasi warna kuning dan biru, mahasiswa datang dengan membawa berbagai tuntutan, khususnya mengenai progres 17+8 Tuntutan Rakyat.
"Tuntutan yang sudah dirangkum dan disampaikan ke DPR harus dikawal. Semua perubahan fundamental harus diperjuangkan...," ujar salah satu orator yang berdiri di depan massa yang didominasi oleh mahasiwa itu.
Orator yang menyebut dirinya sebagai Ketua Front Mahasiswa Nasional atau FMN itu mengaku kecewa karena tuntutan rakyat yang sebelumnya dilayangkan belum dipenuhi secara keseluruhan.
Ia meminta pemerintah, termasuk aparat agar menghormati kebebasan berpendapat yang disuarakan oleh rakyat. Orator juga meminta agar para demonstran, khususnya teman-teman mereka yang tertangkap pada akhir Agustus 2025 segera dibebaskan.
"Bukannya tuntutan rakyat yang direalisasikan, malah para penuntut (tuntutan rakyat) yang ditangkap, ditersangkakan, dipenjarakan," ujar sang orator.
Selain itu, orator lainnya dalam aksi kali ini juga menyampaikan aspirasinya dengan beragam tuntutan seperti transparansi anggaran DPR RI, menolak kenaikan pajak bumi dan bangunan.
Kemudian menuntut segera mengesahkan RUU perampasan aset, menolak RUU KUHAP, mendorong reformasi polri, dan meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Sementara itu, meski hujan sempat membasahi sekitar lokasi unjuk rasa, kebanyakan para demonstran tetap tidak bergeming. Mereka yang sebagiannya nampak menggunakan payung itu tetap melanjutkan aksi unjuk rasa tersebut. Hingga sekitar pukul 17.35 WIB, sebagian massa aksi unjuk rasa itu nampak mulai membubarkan diri secara teratur.
KEYWORD :
Mahasiswa Demonstrasi DPR RI Tuntutan 17+8 Tuntutan Rakyat