
Ilustrasi - beras Bulog (Foto: Dok Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Perum Bulog menegaskan komitmennya menjaga stabilitas harga beras di tengah tren penurunan yang mulai terlihat di sejumlah wilayah.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan bahwa perusahaan terus memastikan program pengendalian inflasi beras berjalan konsisten. Menurutnya, berkurangnya daerah yang mengalami kenaikan harga sekaligus meningkatnya jumlah wilayah dengan penurunan harga menjadi tanda bahwa intervensi mulai efektif.
"Kami akan terus memperkuat distribusi, memperluas pasar, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak agar harga beras tetap terkendali," kata Rizal di Jakarta, pada Selasa (9/9) dikutip dari Antara.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, saat ini hanya 100 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras, jauh menurun dari 214 kabupaten/kota dua pekan sebelumnya. Di sisi lain, tren penurunan harga semakin meluas, dari 58 kabupaten/kota menjadi 105 kabupaten/kota.
Dalam sepekan terakhir, Bulog memperluas penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke pasar-pasar strategis, termasuk pasar yang tercatat dalam panel Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan. Upaya ini dilakukan agar masyarakat lebih mudah memperoleh beras dengan harga terjangkau di titik-titik yang berpengaruh pada indeks harga.
Bulog juga memberi perhatian khusus pada 214 kabupaten/kota yang sebelumnya mencatat lonjakan harga. Daerah-daerah tersebut kini menjadi prioritas penyaluran beras SPHP secara lebih masif untuk meredam gejolak di tingkat konsumen.
Koordinasi aktif juga dijalankan dengan berbagai pihak, baik kementerian dan lembaga pusat maupun daerah, hingga sinergi dengan TNI, Polri, ritel modern, pedagang pasar tradisional, dan Koperasi Desa Merah Putih.
"Kami tegaskan bahwa pengendalian inflasi pangan, khususnya beras, adalah hasil kerja bersama berkat koordinasi dan sinergi Pentahelix," ujar Rizal.
KEYWORD :Perum Bulog harga beras SP2KP Kementerian Perdagangan