
Manajer Manchester United, Ruben Amorim (Foto: talkSPORT)
Jakarta, Jurnas.com - Manchester United menatap Derby Manchester dengan penuh motivasi setelah meraih kemenangan 3-2 atas Burnley sebelum jeda internasional. Hasil itu membuat tekanan terhadap sang Manajer, Ruben Amorim sedikit mereda.
Setan Merah saat ini mengoleksi empat poin dari tiga laga awal Premier League dan berada di posisi ke-9 klasemen. Sementara itu, Manchester City justru start lambat dan hanya mengemas tiga poin dari jumlah laga yang sama, menempatkan mereka di peringkat ke-13.
Salah satu sorotan jelang laga panas di Etihad adalah keputusan Amorim terkait posisi penjaga gawang. Altay Bayindir memang dipercaya turun sejak awal musim, tetapi penampilannya dianggap belum meyakinkan. Situasi ini membuka peluang bagi kiper anyar, Senne Lammens, yang baru saja didatangkan dari Royal Antwerp pada deadline day.
Statistik Head to Head Argentina vs Ekuador
Meski baru berusia 23 tahun, Lammens dinilai punya potensi besar. Ia juga tidak dipanggil ke skuad Belgia sehingga memiliki waktu lebih banyak untuk beradaptasi. Dengan Bayindir yang kurang konsisten, bukan tidak mungkin Lammens langsung mendapat debut sensasional di derby terbesar Inggris tersebut.
Di lini depan, Benjamin Sesko juga menjadi bahan perbincangan. Striker muda asal Slovenia itu memang sudah tampil empat kali, namun baru sekali menjadi starter dan belum mencetak gol di Premier League. Kesempatan tampil sejak awal di derby bisa terbuka lebar jika Mason Mount atau Matheus Cunha tidak dalam kondisi fit.
Cunha sempat memberi sinyal positif lewat unggahan di media sosial bahwa ia siap tampil, tetapi Mount masih diragukan setelah mengalami masalah pada laga melawan Burnley.
Dengan kondisi skuad yang belum sepenuhnya bugar, Amorim dituntut mengambil keputusan besar dalam memilih komposisi terbaik. Derby Manchester kali ini bukan hanya soal gengsi, tetapi juga momentum penting bagi MU untuk menegaskan diri sebagai penantang serius musim ini.
Sepakbola Dunia Derby Manchester Ruben Amorim