
Farhan (paling kiri) mengikuti kelas karir bisnis bersama dibimbing.id (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Gagal dalam bisnis menjadi titik terendah yang pernah dirasakan oleh Farhan Abyandzaka. Meski memiliki pengetahuan bisnis, dia menyadari itu belum cukup menembus bidang digital marketing yang diincarnya.
Situasi tersebut membuatnya berpikir ulang tentang arah karier. Farhan menyadari bahwa dunia kerja menuntut bukti nyata, bukan hanya niat dan semangat. Dia pun mencari jalan agar bisa membangun kemampuan baru yang bisa diandalkan.
"Aku memang punya basic entrepreneur & business skills, tapi skill penunjang untuk bisa masuk ke dunia digital marketing belum ada. Bahkan pengalaman magang pun aku nggak punya, jadi tantangannya lumayan berat," ujar Farhan.
Kementerian Ekraf Dukung Koperasi Desa Merah Putih Buka Lapangan Kerja Sektor Ekonomi Kreatif
Perjalanan barunya dimulai ketika ia memutuskan mengikuti bootcamp di bidang digital marketing bersama dibimbing.id. Dari sana, dia mulai mempelajari strategi pemasaran digital yang bisa diterapkan, baik untuk kebutuhan bisnis pribadi maupun saat melamar pekerjaan. Farhan menilai materi yang dipelajari langsung memberi dampak nyata.
"Menurutku, kalau mau serius mulai karir di digital marketing, kita memang butuh mentor yang tepat. Bootcamp atau pelatihan gratis dan murah memang banyak, tapi yang benar-benar aplikatif dan terbukti bisa masuk ke portfolio aku, ya dibimbing," kata dia.
Dia menambahkan, jika tidak mengambil kesempatan tersebut, dirinya mungkin hanya akan terjebak di pekerjaan yang tidak sesuai minat.
Dibimbing dikenal sebagai platform yang fokus menyediakan bootcamp dan program mentoring untuk berbagai bidang digital. Programnya menekankan pada penerapan praktis, sehingga peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga menghasilkan portofolio yang dapat digunakan saat mencari pekerjaan.
Wakil Ketua MPR : Dana Desa Mampu Menyediakan Lapangan Kerja dan Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Perusahaan ini juga baru meluncurkan kelas digital marketing offline dengan konsep eksklusif. Setiap angkatan hanya dibatasi untuk 12 orang peserta. Tujuannya, agar interaksi dengan mentor lebih intensif dan proses belajar berlangsung lebih cepat.
Farhan mengaku antusias dengan langkah baru tersebut. Ketika melihat konsep kelas eksklusif ini bisa memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi peserta baru.
"Kalau nggak ambil kesempatan ini, mungkin aku bakal stuck di pekerjaan yang enggak aku suka, kerja asal-asalan hanya demi dapat gaji. Padahal deep down, itu bukan aku banget," ujar dia.
Perjalanan Farhan menunjukkan kegagalan usaha bisa menjadi titik balik. Dari keterpurukan, ia menemukan jalan baru dengan keterampilan yang lebih relevan di dunia kerja. Kini, ia merasa lebih siap menghadapi tantangan karier dengan bekal yang telah dipelajari.
KEYWORD :Digital Marketing Platform Karir Lapangan Kerja