Selasa, 16/09/2025 09:21 WIB

Filsafat Jadi Solusi Gangguan Mental di Era Digital

Perkembangan teknologi yang makin cepat di era digital membuat semakin banyak anak muda merasa kehilangan jati dirinya

Dosen Filsafat, Otong Sulaeman (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Perkembangan teknologi yang makin cepat di era digital membuat semakin banyak anak muda merasa kehilangan jati dirinya, hingga tidak sedikit dari mereka yang mengalami gangguan mental.

Ketua STAI Sadra, Otong Sulaeman menjelaskan bahwa justru di saat seperti ini manusia tidak boleh lepas dari filsafat, karena filsafat sebenarnya bukan hanya teori-teori yang diajarkan di kelas, tapi justru fislafat harus tetap selalu diterapkan di kehidupan.

Menurutnya, berfilsafat itu bagian dari hidup manusia yang tidak bisa dihindari. Setiap peradaban atau bangsa pasti punya falsafah hidup masing-masing.

"Kehidupan sebuah bangsa pasti ada falsafah di dalamnya," tambahnya.

Masuk ke era digital, filsafat tetap relevan karena setiap orang tetap butuh arah hidup. Media digital yang sekarang menguasai hampir semua aspek kehidupan juga punya falsafahnya sendiri.

“Kita sama-sama hidup di dunia digital, tapi cara menjalani hidup bisa sangat berbeda tergantung falsafah yang dipakai,” ujarnya saat diwawancarai pada Kamis, (28/8/2025).

Dia juga menyinggung soal meningkatnya angka bunuh diri di kalangan anak muda. Salah satu penyebabnya adalah hilangnya makna hidup karena tidak punya falsafah atau tujuan hidup yang jelas. Banyak yang mengira kalau bahagia itu sama dengan viral di media sosial.

“Mereka merasa kalau viral itu bahagia. Tapi saat mereka gagal viral, mereka merasa hidupnya hampa,” katanya.

Karena itu, dia menegaskan pentingnya membangkitkan kembali semangat berfilsafat di tengah kehidupan modern.

"Filsafat justru penting agar kita tidak dikontrol oleh dunia digital," tegasnya.

Dengan falsafah yang benar, seseorang bisa lebih paham makna hidup dan tidak gampang kehilangan arah.

(Atiqah Zahra/Magang berkontribusi pada artikel ini)

KEYWORD :

Filsafat Era Digital Gangguan Mental




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :