
Raja Juli Antoni (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Sosok Raja Juli Antoni, Menteri Kehutanan (Menhut) RI, tengah menjadi sorotan publik usai fotonya bermain domino dengan seseorang yang diduga eks tersangka pembalakan liar atau pembabatan hutan viral di media sosial. Momen tersebut langsung menuai kritik karena dinilai tidak etis bagi seorang pejabat yang bertanggung jawab atas pelestarian hutan. Publik mempertanyakan etika pergaulan seorang pejabat tinggi di tengah tugasnya menjaga hutan dari praktik ilegal.
Dalam klarifikasi berbentuk selebaran atau foto yang diunggah melalui akun pribadinya, Raja Juli menyebut bahwa kehadirannya malam itu bertujuan menemui Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding. Pertemuan berlangsung di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), tempat Karding menjabat sebagai Sekjen.
Setelah agenda selesai, ia sempat diajak bergabung dalam permainan domino bersama beberapa orang di lokasi tersebut. Salah satu orang di meja itu ternyata adalah Azis Wellang, sosok yang sempat dikaitkan dengan kasus pembalakan liar.
Raja Juli mengatakan bahwa ia tidak mengenal Azis Wellang dan baru mengetahui identitasnya setelah foto itu tersebar luas. Ia pun membantah keras jika pertemuan tersebut disebut sebagai bentuk kompromi terhadap pelanggaran hukum kehutanan.
Menurutnya, tidak ada diskusi mengenai isu pembalakan liar selama pertemuan berlangsung. Ia juga menegaskan bahwa tak akan memberi ruang toleransi bagi siapa pun yang melanggar hukum di kawasan hutan.
Namun demikian, sejumlah pihak tetap menyayangkan sikap Raja Juli yang dinilai kurang hati-hati dalam membangun komunikasi publik. Di sisi lain, sorotan terhadap dirinya juga memunculkan kembali ketertarikan publik akan sosok Raja Juli yang dikenal memiliki latar belakang akademik kuat.
Lantas siapa sebenarnya Raja Juli Antoni? Dikutip dari berbagai sumber, lahir di Pekanbaru, 13 Juli 1977, Raja Juli adalah putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh Muhammadiyah Riau. Pendidikan dasarnya ia tempuh di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, sebelum melanjutkan ke UIN Jakarta dan meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Ia kemudian mendapat beasiswa Chevening untuk melanjutkan studi magister di University of Bradford, Inggris. Tak berhenti di situ, Raja Juli menyelesaikan pendidikan doktoral di University of Queensland, Australia dengan disertasi tentang perdamaian di kawasan konflik Asia Tenggara.
Sebelum masuk politik, ia dikenal sebagai peneliti dan akademisi, antara lain di The Indonesian Institute dan Maarif Institute. Ia juga aktif menulis dan kerap mengangkat isu toleransi, pluralisme, serta demokrasi dalam berbagai media nasional.
Karier politiknya mulai terlihat saat ia mencalonkan diri lewat PDIP pada Pemilu 2009, meski belum berhasil lolos ke DPR. Momentum besar datang ketika ia ikut mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada 2015 dan kemudian dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal.
Keaktifannya di PSI memperkuat citranya sebagai politisi muda progresif. Pada 2022, Presiden Joko Widodo mengangkatnya sebagai Wakil Menteri ATR/BPN, dan setahun kemudian menjabat sebagai Plt. Wakil Kepala OIKN.
Karier puncaknya datang pada 21 Oktober 2024 ketika Presiden Prabowo Subianto melantiknya sebagai Menhut RI. Posisi ini menuntut dirinya menjaga keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan kebutuhan pembangunan.
Dalam perannya, ia dikenal mendorong reformasi perizinan hutan, mempercepat agenda FOLU Net Sink 2030, serta mencabut izin perusahaan yang tidak memanfaatkan kawasan hutan secara produktif. Ia juga gencar mempromosikan pendekatan berbasis agroforestri yang berpihak pada masyarakat sekitar hutan.
Bagaimana dengan jumlah kekayaan Raja Juli Antoni? Sebelumnya pada 22 Maret 2024, ia telah melaporkan harta kekayaannya melalui LHKPN yang diterbitkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dari laporan itu, diketahui bahwa total harta kekayaan yang dimilikinya mencapai Rp10.841.952.570. Setelah dikurangi utang sebesar Rp1.948.220.287, kekayaan bersihnya tercatat Rp8.893.732.283.
Sebagian besar kekayaannya berada dalam bentuk tanah dan bangunan dengan total nilai Rp8,72 miliar. Aset tersebut tersebar di Bekasi, Tangerang Selatan, dan Jakarta Selatan, mulai dari rumah tinggal hingga lahan kosong.
Di luar itu, ia memiliki tiga unit mobil dan satu motor dengan nilai total sekitar Rp543 juta. Kendaraan tersebut termasuk Toyota Innova, Nissan X-Trail, Ford Fiesta, dan satu sepeda motor lawas Honda Supra Fit.
Ia juga melaporkan kepemilikan surat berharga senilai Rp86 juta. Sementara dalam bentuk kas dan setara kas, jumlah yang tercatat mencapai lebih dari Rp1,4 miliar. (*)
KEYWORD :Raja Juli Antoni Menteri Kehutanan Viral Domino Azis Wellang Pembalakan liar