Sabtu, 06/09/2025 21:39 WIB

Mongol Muncul di Film Gereja Setan, Ini Kisahnya

Menegangkan dan juga memiliki pesan moral tentang bahaya penyesatan di film Gereja Setan

Film horor spiritual berjudul Gereja Setan. (Foto: Jurnas/Ira).

Jakarta, Jurnas.com- Film horor spiritual berjudul “Gereja Setan” akan tayang serentak di seluruh bioskop tanah air mulai 11 September 2025. Film garapan sutradara Daniel Tito Pakpahan ini bukan hanya menyajikan ketegangan, tetapi juga sarat dengan pesan moral tentang bahaya penyesatan dan pentingnya iman di tengah kegelapan.

Kisah dalam film ini terinspirasi dari pengalaman nyata komedian Mongol Stres, yang di masa lalu pernah bersinggungan dengan dunia kelam sekte sesat. Dari perjalanan hidupnya inilah, skenario “Gereja Setan” dikembangkan. Seperti dilansir dari XXI, film ini diharapkan mampu membuka mata penonton mengenai bahaya penyimpangan iman sekaligus menjadi pengingat akan kuasa pertobatan.

“Inspirasi awalnya dari Mongol ya, dari kisah hidupnya Mongol yang sudah bertobat dari gereja setan, tapi kita adaptasi lagi, kita ambil dari kesaksian orang lain tentang gereja setan. Kita kembangkan lagi, kita beri action, komedi, dan lainnya juga,” kata sutradara, Daniel Tito Pakpahan, saat konferensi pers di XXI Epicentrum, Jakarta, pada Jumat (5/8/2025).

Cerita berfokus pada sosok Ribka (diperankan oleh Kathleen Carolyne), seorang wanita yang tengah hamil di luar nikah. Hidupnya semakin berat ketika calon suaminya meninggal dunia. Dalam kebingungan dan pelariannya, Ribka bertemu Gladys (Maddy Slinger) yang kemudian memperkenalkannya pada Hendrik (Mongol Stres), seorang pemimpin “gereja setan”.

Tanpa disadari, Ribka semakin terjerat dalam ritual gelap hingga hampir dijadikan “pengantin iblis” oleh Lucifer (Jonas Rivanno Wattimena). Namun di tengah rasa putus asa, ia menemukan secercah harapan melalui pengalaman rohani yang menuntunnya kembali kepada iman sejati.

Mongol sendiri yang kisahnya menjadi inspirasi mengaku berharap film Gereja Setan ini bisa diterima dengan baik tanpa adanya polemik yang berarti. Ia juga berharap semoga pesan dari film ini terkait mewaspadai penyimpangan bisa sampai dengan baik ke masyarakat yang menonton.

“Saya selalu ingin bertemu orang untuk ngomongin satanic, bukan untuk mendalami, tetapi untuk melakukan sesuatu untuk menyelamatkan penyesatan tersebut. Apa yang ditulis skenario, apa yang dijadikan karya dari sutradara dan tim, bisa sampai ke masyarakat tanpa polemik yang berarti,” kata Mongol.

“Pesannya untuk semua warga negara tanpa memandang suku dan agama, salah satu kekhawatiran hidup adalah penyimpangan dalam iman. Ini yang harus kita waspadai bersama ya,” lanjutnya.

Executive producer, Roy Sakti juga menyampaikan bahwa film ini sudah melalui proses yang panjang. Salah satunya adalah pemutaran bersama para pendeta untuk membantu mengkurasi dan memberikan saran agar film tersebut dapat diterima dengan baik.

“Kita menjelaskan ya judulnya ini click bait saja. Kita bikin Gereja Setan tapi ada taglinenya lawan yang sesat supaya tidak terjerat. Itu tag linenya masukan dari bapak-bapak pastor dan pendeta ya,” jelasnya.

Sementara itu, film Gereja Setan ini mengikuti kisah karakter Ribka yang terjebak dalam komunitas sekte sesat di tengah keputusasaannya. Ia dihadapkan dengan berbagai rintangan untuk dalam mendapatkan kembali kekuatan iman untuk bisa keluar dari kegelapan tersebut.

Selain Mongol, film ini juga dibintangi oleh Kathleen Carolyne, Richard Ivander, Maddy Slinger. Film ini akan mulai tayang di bioskop pada 11 September 2025.

KEYWORD :

Mongol Gereja Setan Pesan Moral




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :