Sabtu, 06/09/2025 21:58 WIB

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan dan Waktu Pelaksanaannya

Shalat gerhana bulan adalah sunah muakkadah yang disyariatkan langsung oleh Rasulullah SAW secara berjamaah, walaupun boleh dilakukan secara sendiri (munfarid) bagi yang tidak berada di komunitas. 

Ilustrasi gerhana bulan tota (Foto: Science Alert)

Jakarta, Jurnas.com - Gerhana bulan total pada Minggu dinihari, 7 September 2025, menjadi pertanda langit malam Indonesia akan diselimuti fenomena langka Blood Moon, sebuah momen luar biasa yang bisa terlihat jelas dari seluruh penjuru negeri. Fenomena ini menjadi panggilan spiritual bagi umat Islam untuk menunaikan shalat gerhana bulan atau khusuful qamar, sebagai bentuk pengakuan terhadap kebesaran Sang Pencipta.

Fenomena ini akan berlangsung sepanjang malam, dimulai dengan gerhana penumbra sekitar pukul 22.26 WIB, mencapai fase total pada pukul 00.30 WIB, hingga berakhirnya seluruh fase sekitar pukul 03.56 WIB. Durasi totalitas berlangsung selama lebih dari satu jam, memberikan waktu cukup bagi jamaah untuk melaksanakan shalat dengan khusyuk.

Dikutip dari laman Nahdlatul Ulama, shalat gerhana bulan adalah sunah muakkadah yang disyariatkan langsung oleh Rasulullah SAW secara berjamaah, walaupun boleh dilakukan secara sendiri (munfarid) bagi yang tidak berada di komunitas. Ia menuntun umat untuk menyadari bahwa alam yang agung adalah panggilan untuk kembali kepada Ilahi dengan doa, istighfar, dan refleksi spiritual.

Tahapan gerakan shalat ini memiliki kekhasan tersendiri, antara lain bacaan Surat Al-Fatihah dan ayat panjang dua kali per rakaat, diselingi rukuk dan i’tidal yang diulang, serta bacaan dengan suara keras (jahar). Imam kemudian menutup dengan dua khutbah pendamping yang mendorong jamaah untuk semakin meningkatkan ketaqwaan, memberbanyak bersyukur dan meningat kebesaran Tuhan, memperbanyak sedekah, hingga memperkuat solidaritas dalam masyarakat.

Seiring dengan gerhana, ruang spiritual terbuka lebar bagi umat untuk menundukkan hati melalui ritual yang indah ini. Maka makna shalat gerhana bukan sekadar ritual formal, tetapi sarana mengukir kembali ikatan spiritual antara manusia, alam, dan Sang Rahman. (*)

KEYWORD :

Shalat gerhana bulan khusuful qamar Gerhana bulan total




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :