
Anggota Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI Andre Rosiade dan Politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka menerima sejumlah aktivis sekaligus influencer yang menggelar aksi demonstrasi di depan Gerbang Pancasila, Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (4/9). (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI menerima dokumen fisik tuntutan rakyat 17+8. Selanjutnya dokumen yang diserahkan dari kelompok Kolektif 17+8 Indonesia Berbenah tersebut akan diserahkan ke Pimpinan DPR RI.
“Dokumen ini nanti dari Sekretariat Jenderal DPR akan ke Badan Aspirasi juga dokumen ini akan kami serahkan langsung kepada pimpinan DPR, jadi lebih cepat prosesnya,” kata anggota BAM DPR RI, Andre Rosiade di Gerbang Pancasila Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (4/9).
Kolektif 17+8 Indonesia Berbenah tersebut merupakan jejaring organisasi masyarakat sipil, komunitas, media baru, dan individu, termasuk pemengaruh. Mereka yang hadir di Gerbang Pancasila diantaranya Jovial da Lopez, Jerome Polin, Abigail Limuria, Andovi da Lopez, dan Andhyta F. Utami.
Kepada wartawan, Andre menjelaskan bahwa pihaknya menerima audiensi dengan perwakilan badan eksekutif mahasiswa dan organisasi lainnya pada Rabu (3/9). DPR sedang berkoordinasi dengan internal maupun berbagai instansi untuk membahas tuntutan rakyat.
Dia menyebut beberapa dari poin tuntutan rakyat 17+8 telah dipenuhi parlemen, di antaranya penangguhan perjalanan kerja ke luar negeri bagi anggota DPR.
Tim investigasi untuk mengusut dugaan kekerasan aparat saat penanganan aksi demonstrasi dalam sepekan terakhir juga telah dibentuk.
Andre dan Rieke Diah Terima Tuntutan 17+8 dari Aktivis dan Influencer di Gerbang Pancasila DPR
“Bahwa pimpinan akan berkomunikasi dengan pihak kepolisian. Bahwa untuk demonstran yang melakukan aksi secara damai dan juga tujuannya penyampaian aspirasi akan dibantu. Itu kan sudah disampaikan oleh pimpinan DPR, kita tunggu lah, kan masih berproses, ya,” terang Politikus Gerindra itu.
Andre menekankan, DPR akan melakukan perubahan sebagaimana aspirasi yang disampaikan masyarakat dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan belakangan.
“Yang pasti, kesepakatannya kita lagi terus melakukan transformasi perbaikan DPR agar betul-betul bisa bekerja melayani masyarakat. Jadi tunggu saja nanti akan di umumkan hasil transformasinya bagaimana,” terangnya.
Sementara itu, vokalis grup musik Reality Club, Fathia Izzati, selaku perwakilan kelompok yang menyerahkan dokumen tuntutan rakyat 17+8, Fathia Izzati menjelaskan bahwa tuntutan tersebut harus dipandang bukan hanya sebagai pekerjaan administratif. Tuntutan tersebut juga merupakan panggilan untuk mengembalikan martabat dan keadilan bagi rakyat.
Menurut dia, tuntutan tersebut merupakan peringatan awal tentang hal yang harus dilakukan pemangku kepentingan. Adapun dokumen tersebut terdiri atas tuntutan jangka pendek (tenggat waktu 5 September) dan tuntutan jangka panjang (tenggat waktu 31 Agustus 2026).
“Kalau sudah lewat jangka waktunya, rakyat bisa menilai sendiri dan menentukan langkah selanjutnya. Karena ini semua aspirasi rakyat, kami kembalikan juga ke rakyat untuk menilai,” tandasnya.
KEYWORD :
Warta DPR BAM Andre Rosiade tuntutan 17+8 demonstrasi aspirasi