
Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Firman Soebagyo. (Foto: Dok. Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk segera menyusun perencanaan yang matang dalam pembahasan anggaran sektor pertanian Tahun 2026.
Menurut dia, efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran menjadi kunci agar program yang dijalankan benar-benar berdampak pada peningkatan produksi serta kesejahteraan petani.
"Kita tidak bisa lagi menyusun anggaran tanpa arah yang jelas. Kementan harus memastikan setiap rupiah yang dialokasikan memberi manfaat nyata bagi petani dan peningkatan produksi nasional," kata Firman dalam keterangannya, Kamis (4/9).
Politikus Golkar ini menyatakan selama ini alokasi anggaran pertanian masih terlalu kecil untuk investasi infrastruktur. Padahal hal tersebut sangat vital.
"Sebagian kecil anggaran biasanya hanya menyentuh infrastruktur. Padahal, pembangunan irigasi, perbaikan sarana, dan prasarana pertanian adalah fondasi untuk mendorong produktivitas," ujar Firman.
Selain itu, dia mendorong agar anggaran pertanian diarahkan pada investasi yang memiliki dampak tinggi. Di antaranya adalah pengembangan teknologi pertanian, modernisasi alat produksi, serta peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan.
Andre dan Rieke Diah Terima Tuntutan 17+8 dari Aktivis dan Influencer di Gerbang Pancasila DPR
"Jika ingin produksi meningkat, kita harus menyiapkan petani yang melek teknologi dan punya dukungan sarana yang memadai," kata Firman yang juga Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia.
Anggota Baleg DPR ini juga mengingatkan pentingnya prinsip efisiensi dan transparansi dalam penggunaan anggaran. Menurutnya, setiap program harus bisa dipertanggungjawabkan agar tidak ada ruang bagi penyalahgunaan.
"Transparansi adalah kunci. Kita harus memastikan anggaran betul-betul menyentuh kebutuhan riil petani, mulai dari benih unggul, pupuk, hingga pestisida," kata Firman.
Lebih lanjut, dia menekankan, penyusunan anggaran 2026 perlu diintegrasikan dengan dokumen strategis yang sudah ada, seperti Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian 2021–2026. Dengan begitu, arah kebijakan dan alokasi anggaran bisa selaras dengan visi pembangunan pertanian jangka menengah.
"Renstra sudah jelas memuat tujuan, sasaran, hingga strategi pembangunan pertanian. Anggaran harus diarahkan untuk mendukung hal-hal tersebut, bukan program yang berjalan sendiri-sendiri," tegas dia.
Wakil Ketua Fraksi Golkar di MPR ini menegaskan pentingnya basis data yang akurat dalam perencanaan.
"Tanpa data produksi yang benar, program yang kita susun hanya akan spekulatif. Data yang valid akan menentukan efektivitas kebijakan," tegasnya.
KEYWORD :
Warta DPR Komisi IV Kementan anggaran pertanian Firman Soebagyo