
Bunyamin dan Trihayati, pasangan tertua dalam acara nikah massal (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kembali menjalin hubungan pernikahan di usia senja tidak pernah terpikirkan oleh Bunyamin. Pria 63 tahun itu menjadi salah satu peserta nikah masal `Nikah Fest` yang diselenggarakan oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Kamis (4/9).
Bunyamin dan pasangannya, Trihayati (58), tampak tersipu malu usai menyelesaikan satu per satu kalimat ijab kabul, yang disaksikan langsung oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.
Pertemuan Bunyamin dan Trihayati terbilang singkat, hanya sepekan sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah. Semua bermula dari sebuah acara dangdutan di Jakarta pada Juli lalu. Di tengah riuh musik, seorang teman memperkenalkan Bunyamin kepada Trihayati.
Bunyamin, duda asal Duren Tiga, Jakarta Selatan, sudah lama menjalani hidup sendiri. Dia memiliki dua orang anak yang kini beranjak dewasa. Rambutnya memutih, tubuhnya tak lagi segagah dulu, namun hatinya tetap menyimpan kerinduan akan pendamping.
Sementara itu, Trihayati, janda asal Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyambut perkenalan itu dengan hati terbuka. Meski hampir enam dekade menjalani kehidupan, dia masih percaya cinta bisa datang kapan saja.
Sepekan setelah berkenalan, Trihayati memberanikan diri untuk menanyakan keseriusan. Dia tidak ingin hanya bermain-main dengan waktu. "Kalau memang serius, mari kita nikah saja," kata Trihayati menirukan ucapannya kala itu.
Bunyamin terkejut mendengar ajakan itu. Namun, bukannya mundur, dia justru merasa itulah jawaban yang selama ini dicari. Trihayati mengangguk pelan, menandai lahirnya komitmen baru di antara mereka.
Tak ada lamaran panjang atau pesta pertunangan. Dalam tempo singkat, keduanya sepakat melangkah menuju pelaminan. Bagi Bunyamin, keputusan cepat itu bukan soal terburu-buru.
"Usia saya sudah 63. Yang saya butuhkan sekarang bukan kemewahan, tapi teman hidup, teman salat, teman bicara. Itu saja sudah cukup," ujar Bunyamin lirih usai ijab kabul.
Trihayati menambahkan, bagi dirinya pernikahan bukan lagi soal pesta besar atau harta benda. "Yang saya cari hanya ketenangan, kasih sayang, dan kebersamaan sampai akhir hayat," dia menambahkan.
Bunyamin dan Trihayati merupakan satu di antara 100 pasangan Nikah Fest di Masjid Istiqlal. Program ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Blissful Mawlid Kemenag. Kedua pasangan ini mendapat dukungan berupa mahar pernikahan, suvenir, modal usaha, serta fasilitas menginap di hotel.
KEYWORD :Duda Jaksel Bunyamin Nikah Massal Kemenag