Kamis, 04/09/2025 04:05 WIB

Menag Minta Maaf, Akui Tak Berniat Rendahkan Profesi Guru

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meminta maaf atas potongan video yang viral di media sosial pada Rabu (3/9) terkait ucapannya atas kesejahteraan guru.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar meminta maaf atas potongan video yang viral di media sosial pada Rabu (3/9) terkait ucapannya atas kesejahteraan guru.

Dalam video tersebut, Menag mengatakan bahwa guru adalah profesi dengan tugas mulia mencerdaskan manusia. Karena itu, mereka yang melakoni profesi ini tidak seharusnya hanya fokus pada kesejahteraan.

"Saya menyadari bahwa potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat dan melukai perasaan sebagian guru. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya," kata Menag dalam keterangan resminya.

"Tidak ada niat sedikit pun bagi saya untuk merendahkan profesi guru. Justru sebaliknya, saya ingin menegaskan bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena dengan ketulusan hati merekalah generasi bangsa ditempa," dia menambahkan.

Menag mengatakan dirinya pun merupakan seorang guru yang telah puluhan tahun mengabdikan diri di ruang kelas, serta mendidik dan membimbing mahasiswa.

"Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak," ujar Menteri Nasaruddin.

Dikatakan, pemerintah khususnya Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru. Tahun ini, 227.147 guru non-PNS menerima kenaikan tunjangan profesi.

Selain itu, saat ini lebih dari 102 ribu guru madrasah dan guru pendidikan agama sedang mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan, sehingga terdapat total 206.411 guru yang menjalankan program ini sepanjang 2025.

"Semua ini adalah bentuk nyata perhatian negara bagi peningkatan kesejahteraan sekaligus penguatan kapasitas para guru," ujar dia.

KEYWORD :

Menteri Agama Nasaruddin Umar Kesejahteraan Guru




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :