
Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemdikdasmen, Gogot Suharwoto (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) menggandeng 76 mitra strategis untuk memperkuat fondasi pendidikan di Indonesia, khususnya pada jenjang PAUD.
Kolaborasi ini diresmikan dalam acara Sarasehan Mitra: Partisipasi Semesta untuk Pendidikan Anak Usia Dini yang digelar di Jakarta, pada Selasa (2/9) kemarin.
Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto, menegaskan bahwa kemitraan ini merupakan perwujudan dari strategi `Partisipasi Semesta`.
"Kami menyadari bahwa dukungan semua pihak sangat diperlukan untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Dalam mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua, jenjang PAUD menjadi fondasi penting untuk mengantarkan generasi emas Indonesia,” kata Dirjen Gogot.
Sejak Januari 2025, proses asistensi telah dilakukan untuk menyamakan persepsi dan menyelaraskan program prioritas Kemdikdasmen dengan rencana kerja para mitra.
Hingga saat ini, ke-76 mitra telah merumuskan rencana kolaborasi untuk mendukung peningkatan akses, mutu, penguatan pendidikan karakter, dan tata kelola PAUD.
Dari total 76 mitra yang terlibat, 32 di antaranya berasal dari organisasi mitra, 31 dari dunia industri, dunia usaha, LSM, dan organisasi internasional, 10 dari komunitas, serta 5 dari perguruan tinggi.
Adapun bentuk kemitraan yang dijalin bervariasi, meliputi 1) Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM); 2) Advokasi pemerintah daerah dan masyarakat; 3) Bantuan sarana dan prasarana (Sarpras); 4) Publikasi dan komunikasi; dan 5) Kajian/riset implementasi program prioritas.
Sebagai hasil nyata dari kolaborasi ini, akan ada bantuan Pustaka Mainan untuk daerah afirmasi dan Pojok Baca untuk satuan PAUD.
"Bantuan Pustaka Mainan akan memberikan akses bagi anak-anak untuk bermain dan mendapat stimulasi tumbuh kembang yang optimal. Sementara itu, Pojok Baca akan memfasilitasi lingkungan kaya literasi agar kecakapan literasi dapat ditumbuhkan sejak dini," ujar Gogot.
Dalam sambutannya, Gogot juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh mitra yang bersedia bersinergi. "Kami berharap sinergi ini dapat mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, demi terwujudnya Pendidikan Bermutu untuk Semua," dia menambahkan.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Nia Nurhasanah, mengajak seluruh pihak mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga masyarakat untuk berkolaborasi dalam mewujudkan PAUD yang berkualitas bagi semua.
Lebih lanjut, Nia menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi PAUD di Indonesia saat ini. Dia menyebutkan angka partisipasi PAUD usia 5-6 tahun masih berada di angka 74,15 persen. Tantangan lainnya adalah akreditasi, di mana 54,87 persen satuan PAUD yang telah terakreditasi minimal B.
"Tantangan-tantangan ini bukan hambatan, melainkan pemicu semangat bagi kita semua untuk terus bergerak. Dengan menguatkan langkah bersama, satu per satu tantangan ini dapat kita atasi," ujar Nia.
Dia menekankan pentingnya PAUD sebagai fondasi pendidikan yang krusial. Merujuk pada data dari UNICEF, anak-anak yang mengikuti PAUD cenderung memiliki kompetensi literasi dan numerasi yang lebih tinggi, serta lebih siap menghadapi masa depan.
"PAUD hadir untuk mendukung orang tua dalam memberikan stimulasi optimal selama masa emas pertumbuhan otak anak. Kita perlu ingat, bermain adalah cara anak usia dini belajar," kata dia.
Nia menambahkan bahwa peran `Catur Pusat Pendidikan`, yaitu keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan media, yang harus bergotong royong menciptakan lingkungan kondusif agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Acara ini ditutup dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) antara Ditjen PAUD Dikdasmen dengan para mitra yang terlibat.
KEYWORD :Kemdikdasmen Penguatan PAUD Pendidikan Anak Usia Dini Gogot Suharwoto