
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyayangkan insiden penembakan gas air mata di area kampus Universitas Islam Bandung (UNISBA), Jawa Barat pada Senin (1/9) malam.
Karena itu, Mendiktisaintek mengatakan bahwa pihaknya telah dan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan berbagai pihak, guna memastikan peristiwa serupa tidak terulang.
"Kampus adalah ruang akademik yang bebas, merdeka, dan aman untuk menyampaikan aspirasi. Kemdiktisaintek adalah rumah bagi mahasiswa," kata Menteri Brian dalam pernyataan resminya pada Selasa (2/9).
Waspada! Begini Dampak Gas Air Mata bagi Tubuh
"Saya sebagai Mendiktisaintek adalah orang tua sekaligus sahabat mahasiswa. Pintu komunikasi selalu terbuka untuk berbagai aspirasi, isu akademik, maupun dinamika kemahasiswaan," dia menambahkan.
Terkait insiden di UNISBA, lanjut Mendiktisaintek, beberapa langkah yang dilakukan pemerintah yakni mengirim tim berkoordinasi dengan pimpinan perguruan tinggi, guna menilai dampak yang dialami mahasiswa, staf, maupun fasilitas.
Apabila ada yang terdampak, Kemdiktisaintek siap memberikan pendampingan medis dan psikologis, serta memastikan adanya protokol koordinasi dengan aparat keamanan agar kampus tetap terlindungi.
Kemdiktisaintek juga berkomitmen memastikan kampus tetap menjadi ruang akademik yang bebas dan tindakan represif, dengan mengutamakan dialog dan langkah persuasif.
Dikepung Brimob, Massa Aksi di Kwitang Terpecah
"Kemdiktisaintek menyediakan kanal pengaduan cepat untuk memastikan setiap persoalan di kampus dapat segera ditangani, sekaligus menjaga fungsi kampus sebagai pusat pendidikan dan kebebasan akademik," ujar Menteri Brian.
KEYWORD :Mendiktisaintek Brian Yuliarto Gas Air Mata Kampus UNISBA