
Youtuber Jerome Polin soal aksi massa, (Foto: Jurnas/Instagram).
Jakarta, Jurnas.com- Aksi massa dalam menyampaikan aspirasinya ke pemerintah dan wakil rakyat di DPR RI berujung pada kericuhan, penjarahan dan juga pengrusakan. Perbuatan seperti ini tentu sangat disayangkan banyak pihak dan menduga banyak ditunggangi dan oknum-oknum yang sengaja memanfaatkan situasi.
Salah satunya YouTuber Jerome Polin yang menyayangkan unjuk rasa di sejumlah kota di Indonesia yang diwarnai penjarahan. Ia mengingatkan masyarakat agar menyampaikan aspirasi di jalanan tanpa harus mengambil paksa hak atau barang milik orang lain.
Ia mengingatkan, agar warga bisa membantu warga dalam situasi genting seperti sekarang ini. Yang dijarah bisa jadi warga yang membuka usaha dan menghidupi sejumlah karyawan. Sementara karyawan yang kerja bisa jadi menggantungkan dihidupnya dan anak istri di tempat usaha tersebut. Jerome Polin minta hati nurani digunakan saat turun ke jalan. Penjarahan apapun alasannya tak dapat dibenarkan.
“Bantu ingatkan semuanya, jangan pada ngejarah. Rakyat lagi susah, yang punya usaha juga banyak yang mati-matian buat bertahan. Di sana, juga ada pegawai yang bergantung hidup dari sana,” tulisnya.
Ia menyampaikan, hal ini lewat pernyataan tertulis berlatar hitam polos yang diunggah di Instagram Stories, Minggu (31/8/2025). Setelahnya, ia mengingatkan publik, penjarahan bisa berdampak pada perekonomian nasional.
“Kalau dijarah, besok usahanya tutup. Pegawainya enggak punya penghasilan. Roda ekonomi enggak berputar karena enggak ada jual beli. Ekonomi nasional yang akan merasakan dampaknya,” ungkap Jerome Polin.
“Fokus saja ke aspirasiin suara rakyat. Jangan ambili punya orang yang enggak salah apa-apa. Yang kontra dengan perjuangan rakyat, enggak usah ngerasa senang atas terjadinya penjarahan dan lain-lain,” lanjutnya.
“Siapapun itu, mereka juga rakyat. Tega banget kalau sampai ketawa Cuma buat merasa teori atau narasinya benar,” pungkas Jerome.
KEYWORD :Jerome Polin Aksi Massa Penjarahan dan Pengrusakan