Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi saat aat menonton Kesatria Sasak Peresean, dalam Festival Peresean 2025 di Taman Giri Menang, Kota Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (Foto: Ist/Kementrans)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi mendorong untuk menanamkan jiwa pemberani saat menonton Kesatria Sasak Peresean, dalam Festival Peresean 2025 di Taman Giri Menang, Kota Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (28/8). Bupati Lombok Barat, Lalu Ahmad Zaini ikut menyaksikan pertandingan yang terdiri dari empat ronde tersebut.
Wamentrans Viva Yoga dan Lalu Ahmad mengaku sangat terhibur dan terkesima dalam setiap laga yang mempertemukan para generasi muda. Bahkan mereka ikut menari di tengah lapangan laga untuk memberi semangat pada para petarung.
"Mereka berani dan pantang menyerah. Setelah bertarung mereka guyub bahkan saling tertawa dan jabat tangan," kata Wamentrans Viva dalam keterangannya diterima di Jakarta.
Diketahui, Peresean adalah pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras. Tradisi ini merupakan budaya Suku Sasak.
Wamentrans pun mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Bupati Lalu Ahmad Zaini itu. Festival yang digelar sebagai upaya untuk melestarikan budaya masyarakat setempat.
“Ini kekayaan lokal yang harus dipelihara dan dikembangkan. Peresean merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Lombok," ucapnya.
Wamentrans menambahkan, Festival itu digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) 80 Tahun Indonesia Merdeka. Acara yang mengusung tema ‘Belage Pepadu Angoh, Betukah Tatu Saling Kemos’ yang artinya kurang lebih pertandingan kesatria sakti.
“Sportifitas dan fair ada di peresean sehingga selepas pertandingan semua berjalan damai. Dan bubar kembali ke rumah masing-masing dengan tertib,” ujarnya.
KEYWORD :Wamentrans Viva Yoga Mauladi Kesatria Sasak Peresean Jiwa Pemberani
