Rabu, 15/10/2025 00:04 WIB

Demo Warga NU Pasuruan Desak Ketua Umum PBNU Mundur

Skandal penyusupan paham dan kepentingan zionis melalui sistem kaderisasi di PBNU, terus mendapat reaksi dari kalangan warga NU, berbagai daerah.

Demo warga NU pasuruan mendesak Ketua Umum PBNU Gus Yahya mundur (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Skandal penyusupan paham dan kepentingan zionis melalui sistem kaderisasi di PBNU, terus mendapat reaksi dari kalangan warga NU, berbagai daerah.

Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN) NU yang dilaksanakan oleh PBNU sejak Juni hingga Desember 2025, dengan total 97 sesi perkualiahan, 85 persen di antaranya terkonfirmasi diisi oleh pemateri dari luar negeri dan aktor-aktor global.

Skandal penyusupan zionis diketahui setelah Peter Berkowitz, militan zionis menjadi nara sumber di orientasi program paska sarjana UI Depok (23/8), yang mendapat kecaman dari berbagai kalangan.

Diduga, kehadirannya melibatkan arahan dan lobi Gus Yahya sebagai Ketua Majelis Wali Amanah UI, 2024-2029. Dan sebelumnya, Peter Berkowitz diketahui juga mengisi enam sesi, tiga hari perkuliahan di AKN NU, PBNU.

Setelah mendapat kritik dan kecaman dari berbagai kalangan, luar dan dalam NU, Ketua Umum PBNU, Gus Yahya mengucapkan permohonan maaf dan mengakui kurang cermat dalam menyeleksi narasumber. Padahal, Gus Yahya mengakui telah mengenal Peter Berkowitz sejak tahun 2020.

“Saya mohon maaf atas kekhilafan dalam mengundang Peter Berkowitz tanpa memperhatikan latar belakang zionisnya. Hal ini terjadi semata-mata karena kekurang cermatan saya dalam melakukan seleksi dan mengundang nara sumber," ujar Gus Yahya Antara, pada Kamis (28/8/2025) lalu.

Nyatanya, permohonan maaf dan pengakuan Gus Yahya tidak cukup bagi warga jamaah NU. Salah satunya datang dari warga Ranting NU se-Kecamatan Pasrepan, Pasuruan, Jawa Timur.

Mereka melakukan unjuk rasa di kantor MWC NU Kecamatan Pasrepan, mengecam dan meminta Gus Yahya mundur dari Ketua Umum PBNU, karena dinilai simpatisan dan menjadi antek zionis Israel.

Pada Jumat (29/8) pukul 10.30 WIB, 70 orang perwakilan warga ranting NU sekecamatan Pasrepan, laki-laki dan perempuan, remaja hingga dewasa mulai berdatangan menuju kantor MWC NU Pasrepan. Kedatangan mereka dengan membawa poster bertuliskan tuntutan dan meneriakkan yel-yel `lawan zionis, usir zionis`.

Dari poster tertulis tangan yang mereka dibawa, terlihat jelas tujuan mereka melakukan unjuk rasa di kantor MWC NU Pasrepan. Diantara tulisan dalam poster; `Jauhkan Agen Yahudi dari tubuh NU` dan `Jagalah Marwah Ulama. Singkirkan Agen Yahudi dari Tubuh NU`.

Salah satu peserta unjuk rasa yang turut berorasi, Bukhori, menyatakan bahwa warga NU di bawah sudah tidak nyaman dengan ulah petinggi PBNU dalam menjalankan amanat jam’iyyah.

"Kita warga NU di ranting-ranting, tidak nyaman (mendengar) dengan ulah memalukan para petinggi PBNU, selama ini. Rebutan jabatan, saling pecat, ancaman kepengurusan tidak di SK, tidak boleh menjadi pengurus kalau tidak memenuhi syarat, dan macem-macem," kata Bukhori.

“Kumpul-kumpul tidak seenak dulu. Apalagi, ramai dugaan korupsi haji oleh petinggi PBNU. Ditambah sekarang, zionis Israel masuk ke PBNU dan dipersilahkan mengajar kader-kader pemimpin PBNU. Keterlaluan,” dia menambahkan.

Bukhori, sebagaimana warga NU yang lain, geram dengan ulah petinggi PBNU yang tidak menjaga kehormatan Ulama NU. Menurut dia, petinggi PBNU dengan ketua umumnya, Gus Yahya, tega mengabaikan perasaan saudara muslim Palestina yang ditindas Israel, dipaksa hidup tidak manusiawi.

"Kelihatannya mereka (petinggi PBNU) sudah gelap hatinya. Karena itu, kami tidak terima. Sesuai dalam poster yang kami bawa, kami warga NU mohon dengan hormat kepada Gus Yahya, agar mundur dari Ketua PBNU," ujar Bukhori.

Bukhori menambahkan bahwa pimpinan NU di MWC Pasrepan, menghormati dan telah menerima aspirasi warga NU, dan berjanji akan menyampaikannya kepada PCNU Pasuruan, PWNU Jawa Timur dan PBNU.

KEYWORD :

PBNU Gus Yahya Nahdlatul Ulama NU Pasuruan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :