Senin, 01/09/2025 22:20 WIB

Aperti BUMN Buka Peluang Kuliah Bersama dan Kolaborasi Riset

Aliansi Perguruan Tinggi (Aperti) BUMN meluncurkan program kuliah bersama dan kolaborasi riset (joint research) antarsesama anggota Aperti BUMN.

Peluncuran Aperti BUMN di Institut Teknologi PLN, Jakarta (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Aliansi Perguruan Tinggi (Aperti) BUMN meluncurkan program kuliah bersama dan kolaborasi riset (joint research) antarsesama anggota Aperti BUMN. Mahasiswa dapat memanfaatkan program ini untuk menempuh perkuliahan di kampus lain dan riset bersama di bawah jejaring Aperti BUMN.

Terdapat enam perguruan tinggi BUMN di Indonesia yakni Politeknik Semen Indonesia (Polteksi), Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), Universitas Pertamina (Uper), Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), Institut Teknologi PLN (ITPLN) serta Telkom University (Tel-U).

Program kuliah bersama dan joint research ini akan dimulai pada semester baru mendatang. Sehingga, mahasiswa dari ke-enam kampus ini dapat mengikuti mata kuliah bersama yang ditawarkan secara online, hybrid, bahkan tatap muka, tergantung lokasi kampus masing-masing.

"Tahap awal, hanya dua rumpun mata kuliah yang diluncurkan, yaitu kewirausahaan dan mata kuliah yang berwawasan lingkungan," ujar Ketua Aperti BUMN, Prof. Iwa Garniwa pada Jum`at (29/8).

Meski terbatas, lanjut Prof. Iwa, inisiatif ini diyakini mampu memperluas jejaring pertemanan, memperkaya budaya belajar lintas kampus, sekaligus membuka akses bagi mahasiswa menuju dunia kerja. Dia memastikan, inisiatif ini bukan sekadar akademik, tetapi juga investasi sosial.

"Kami ingin mahasiswa terbiasa berkolaborasi lintas institusi sejak di bangku kuliah. Jejaring ini kelak menjadi modal penting mereka saat masuk ke dunia profesional," kata dia.

Dalam program kuliah bersama, Universitas Pertamina (UPER) misalnya, menawarkan mata kuliah Pembangunan Berkelanjutan. Lewat perkuliahan ini, mahasiswa diperkenalkan pada 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) PBB, dari isu kemiskinan, energi bersih, hingga tata kelola pemerintahan. Di akhir sesi, mereka ditantang membuat video pendek bertema SDGs yang aplikatif.

Sedangkan di Institut Teknologi PLN (ITPLN), tersedia mata kuliah Transisi Energi dan Lingkungan. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sesuai mandat UU No. 32/2009.

"Kuliah ini melatih calon insinyur untuk berpikir teknis sekaligus bertanggung jawab terhadap dampak ekologis dari setiap proyek," kata Iwa sekaligus rektor ITPLN.

Kampus lain juga menawarkan menu serupa. Telkom University mengajarkan Kewirausahaan melalui praktik penyusunan business plan dan simulasi market day. Sedangkan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) menghadirkan Technopreneurship yang mendorong mahasiswa mengembangkan ide bisnis berbasis teknologi dengan pendekatan studi kasus.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Aperti BUMN, Nadia Paramitha menambahkan, pihaknya akan segera menggelar sosialisasi masif kepada mahasiswa agar program ini cepat terserap.

"Mahasiswa nantinya akan mengisi form pendaftaran melalui sistem yang terkoneksi dengan UPER. Penilaian tetap dilakukan oleh dosen dari kampus penyelenggara, dan peserta akan mendapat sertifikat resmi," kata Nadia.

Dalam program kuliah bersama ini, sambung Nadia, mata kuliah yang diambil mahasiswa dapat dikonversi menjadi Satuan Kredit Semester (SKS) setara di kampus asal.

"Selain itu, program ini juga akan memperluas pengalaman akademik mahasiswa lintas institusi dan mempererat kolaborasi antarperguruan tinggi anggota APERTI," ujar dia.

Adapun persyaratan umum pendaftaran, antara lain telah menempuh minimal dua semester, memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2,75 dari skala 4,0, serta berstatus mahasiswa aktif.

Peserta juga wajib memperoleh rekomendasi dari dosen pembimbing akademik atau ketua program studi di perguruan tinggi asal.

Pendaftaran mahasiswa dibuka mulai 25 Agustus hingga 7 September 2025. Setelah itu, data akan diverifikasi oleh perguruan tinggi asal sebelum mahasiswa dinyatakan diterima oleh kampus tujuan. Perkuliahan bersama dijadwalkan mulai 15 September 2025.

Selain perkuliahan, Aperti BUMN juga menyiapkan program riset bersama. Seperti ITPLN dan UPER telah menyepakati enam judul penelitian, masing-masing tiga judul dikerjakan di tiap kampus. Kolaborasi ini diharapkan melahirkan riset terapan yang bisa langsung menjawab tantangan energi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Langkah ini sejalan dengan tren pendidikan tinggi global yang semakin menekankan kolaborasi lintas batas. Mahasiswa tidak lagi terkungkung dalam tembok kampusnya, tetapi bebas menimba ilmu dari berbagai universitas yang memiliki kekuatan akademik berbeda.

KEYWORD :

Aperti BUMN Institut Teknologi PLN Prof. Iwa Garniwa Kolaborasi Riset




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :