
Seorang warga menunjuk bekas galian fiber optik yang sekian bulan terbaikan hingga berlubang dan berbahaya (Foto: jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com – Pekerjaan galian milik perusahaan jasa layanan internet berbasis fiber optik dan TV berlangganan MyRepublik, dikecam warga Vila Nusa Indah 5, Ciangsana, Gunung Putri, Jawa Barat. Pasalnya dianggap merusak jalan dan banyak titik lubang yang berbahaya bagi kendaraan dan anak-anak.
“Jalanan yang tadinya mulus, malah jadi rusak. Habis hujan tanah licin, kan bahaya buat anak-anak bersepeda. Belum lagi kerikil yang berhamburan. Tapi kok sudah mau selesai ditinggalin gitu. Ini masih pekerjaan bermasalah,” ujar Sutoyo, warga Cluster Elang perumahan tersebut.
Menurut dia, beberapa hari ini hujan dan tanah dalam lubangan menguap ke jalan. Terpaksa dirinya harus menyapu ke saluran air. “Nah kalau pas panas, jadinya debu. Ini kan resiko juga. Makanya saya komplain ke pengurus RT, ini kok pekerjaan MyRepublik tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Perlu diketahu MyRepublik Beroperasi di bawah naungan PT Eka Mas Republik, perusahaan ini merupakan bagian dari PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, sebuah perusahaan di bawah Grup Sinar Mas.
“Dari awal saja tidak beres, apalagi jasa internet MyRepublik. Pasti sudah layak tidak beres. Kalau macam-macam, bongkar aja,” kecam warga lain, Ari.
Berdasarkan pantauan di Cluster Elang, semua bekas galian belum ada perapihan. Sudut jalan masih berlubang dan hanya menyisakan kabel-kabel dari bawah tanah. Seluruh jalan belum ada yang dicor atau pengaspalan kembali. Sejumlah titik bahkan terjadi genangan tanah bekas galian yang berceceran.
Padahal sebelum pekerjaan, warga setempat sudah menolak sebelum ada komitmen. Apalagi fiber optik berbasis bawah tanah yang dikerjakan dengan galian dan lubang. Karena komitmen akan segera dikembalikan seperti semua, maka pengurus RT 01/RW 13 memberikan izin.
Pengurus RT 01/13 Cluster Elang, Sulistiyo mengatakan, sudah sebulanan lebih perapihan dan mengkondisikan kembali galian belum juga dikerjakan. Dia akan terus mendesak kontraktor pekerjaan untuk komitmen dan bertanggung jawab. “Saya sudah curiga dari awal, jangan sampai sudah mau selesai kemudian mereka kabur kayak maling gitu,” ujarnya.
“Kontraktornya banyak bohong. Bahkan kami sudah desak, agar jangan terlalu lama perbaikan bekas pekerjaan. Dan kontraktor setuju. Bahkan minta waktu. Loh…ini kok malah tambah kayak masa bodo. Katanya tidak ada dananya, kok perusahaan sekelas Sinar Mas ngga bayar kontraktor,” ujar Sulis.
Jika dalam beberapa hari ini bekas pekerjaan masih abai dan MyRepublik serta kontraktornya belum juga merapikan dan mengembalikan seperti semula, “Maka kami akan buat kenakan sanksi material dan lainnya,” ujar Sulis.
KEYWORD :
MyRepublik Grup Sinar Mas Galian Optik