Jum'at, 29/08/2025 02:03 WIB

Wamentrans: Pembangunan di Kawasan Transmigrasi untuk Transmigran dan Warga Lokal

Wamentrans: Pembangunan di Kawasan Transmigrasi untuk Transmigran dan Warga Lokal  

Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi (Foto: Ist/Kementrans)

Jakarta, Jurnas.com - Ada 619 kawasan transmigrasi yang tersebar dari Sabang, Aceh; hingga Merauke, Papua Selatan; namun saat ini yang menjadi prioritas pembangunan nasional dan fokus Kementerian Transmigrasi sebanyak 154 kawasan. Di 154 kawasan saat ini tengah dijalankan program revitalisasi agar masyarakat yang menetap di sana meningkat kesejahteraannya.

Ungkapan demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi saat menjadi tamu dalam program ‘Wawancara Eksklusif  Tribunnews’, Palmerah, Jakarta, 27/8/2025.

Lebih lanjut Wamentrans mengatakan bahwa kawasan transmigrasi ditempati oleh transmigran dan masyarakat setempat (lokal). Tanggungjawab Kementerian Transmigrasi ditegaskan tidak hanya memberdayakan ekonomi para transmigran namun juga masyarakat setempat.

“Kami bertanggungjawab memberdayakan seluruh warga yang tinggal di kawasan transmigrasi," ujar Wamenrans Viva Yoga.

Dalam kesempatan itu, Wamentrans juga menuturkan bahwa di Kawasan Transmigrasi Hialu yang berada di Desa Sabandente, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, antara transmigran dan warga setempat hidup berdampingan dengan damai.

“Mereka hidup selaras”, ujarnya. Ada proses kehidupan yang saling menerima dan memberi serta menguntungkan bagi semua. “Mereka saling bergotong royong”, tambahnya.

Viva Yoga mengaku tajub warga di sana menyerahkan tanah yang sudah bersertipikat SHM seluas 1.000 Ha untuk program transmigrasi. Transmigrasi yang diinginkan diperuntukan untuk transmigran lokal 80 persen dan transmigran dari luar 20 persen.

"Mereka membutuhkan transmigran selain agar kehidupan menjadi lebih dinamis juga untuk menciptakan kawasan pertumbuhan. Mereka ingin desa yang ada menjadi berkembang,” ujarnya.

Ia mengatakan dari transmigrasi inilah membuktikan program ini mampu mengubah dari sesuatu yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. Lahan-lahan yang sebelumnya kosong dan tidak berpenghuni serta terisolasi berubah menjadi desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi.

Sejak transmigrasi dilakukan tahun 1950, masik kata Wamentrans Viva Yoga, telah melahirkan 1567 desa, 466 kecamatan, 116 kabupaten, dan 3 provinsi. Akulturasi budaya dan perkawinan antara transmigran dan warga lokal terjadi.

“Dalam kunjungan ke berbagai kabupaten di luar Jawa yang terdapat kawasan transmigrasi, saya banyak bertemu kepala daerah maupun wakilnya yang mengatakan anak transmigran,” kata Viva Yoga.

“Bila demikian maka transmigrasi mampu menjawab arahan dari Presiden Prabowo bahwa program ini dilakukan untuk memperkuat NKRI dan mempererat rasa kebangsaan,” ucap pria asal Lamongan, Jawa Timur, itu.

KEYWORD :

Wamentrans Viva Yoga Mauladi Kawasan Transmigrasi Warga Lokal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :