
Uhamka bekerja sama dengan Pemkab Pesisir Selatan, Sumatera Barat, di bidang hilirisasi riset (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka) meluncurkan program hilirisasi hasil riset melalui agenda Kampus Berdampak dengan mengangkat tema `Teknologi Tepat Guna Alat Ekstraksi Gambir & Minyak Atsiri`.
Kegiatan ini berlangsung di Kenagarian Kambang Utara, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kambang, pada Selasa (26/8) kemarin.
Peluncuran dibuka oleh Rektor Uhamka Prof. Gunawan Suryoputro, bersama Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, Rektor III Uhamka Bidang Penelitian, Pengabdian, Publikasi, dan Inovasi Prof. Nani Solihati Wakil, dan Prof. Herri Mulyono selaku Ketua LPPMP Uhamka.
Dalam sambutannya, Rektor Uhamka menegaskan pentingnya sinergi lintas pihak dalam memperkuat riset yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
"Kolaborasi dengan PC Muhammadiyah Kambang serta dukungan pemerintah dan masyarakat sangat berarti. Hilirisasi teknologi tepat guna untuk pengolahan gambir dan nilam ini diharapkan menjadi motor inovasi sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Prof. Gunawan.
Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, turut mengapresiasi langkah Uhamka yang dianggap selaras dengan program pembangunan daerah.
"Potensi gambir di Pesisir Selatan sangat besar. Hilirisasi melalui teknologi modern ini menjadi langkah penting agar nilai tambah produk meningkat dan ekonomi masyarakat dapat lebih sejahtera," ujar Hendrajoni.
Hendy Saryanto selaku Ketua UPT HKI Uhamka, menekankan bahwa program ini tidak hanya berbasis riset, tetapi juga diarahkan pada ketahanan pangan dan penguatan ekonomi masyarakat.
"Melalui program hilirisasi yang mendukung kebijakan Menteri Dikti Prof. Brian, kami berupaya menghadirkan inovasi yang dapat diakses masyarakat. InsyaAllah, dengan kerja sama berbagai pihak, pengelolaan gambir dan minyak atsiri akan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan," kata Hendy.
Peluncuran ini menjadi tonggak awal implementasi hasil penelitian Uhamka di sektor perkebunan dan industri herbal. Teknologi tepat guna alat ekstraksi yang diperkenalkan diharapkan mampu meningkatkan efisiensi produksi gambir dan nilam, dua komoditas unggulan daerah yang selama ini belum optimal dimanfaatkan.
Dengan dukungan akademisi, pemerintah daerah, organisasi masyarakat, serta mitra internasional, Uhamka optimistis program Kampus Berdampak ini akan menjadi model hilirisasi riset yang tidak hanya memperkuat inovasi, tetapi juga menjembatani kebutuhan nyata masyarakat dengan solusi ilmiah yang berkelanjutan.
KEYWORD :Uhamka Kampus Berdampak Kabupaten Pesisir Selatan Hilirisasi Riset