
Ilustrasi sedang menerapkan gaya hidup sehat (Foto: Pexels/Jimmy Caamal Poot)
Jakarta, Jurnas.com - Dua studi berskala besar dari Spanyol dan Amerika Serikat menemukan bahwa perubahan gaya hidup yang sederhana dapat memberikan perlindungan signifikan terhadap diabetes tipe 2 dan demensia. Kunci pencegahan tersebut terletak pada pola makan Mediterania, aktivitas fisik teratur, dan dukungan yang berkelanjutan.
Temuan ini datang dari dua pendekatan riset berbeda namun saling menguatkan. Satu studi merupakan uji klinis selama enam tahun di Spanyol, sedangkan yang lainnya adalah analisis kohort jangka panjang di Amerika Serikat yang dimulai sejak akhir 1980-an.
Studi pertama, yang diterbitkan di Annals of Internal Medicine, melibatkan 4.746 partisipan berusia 55 hingga 75 tahun dengan obesitas dan sindrom metabolik, namun belum mengidap diabetes atau penyakit jantung. Para peserta dibagi dalam dua kelompok, satu mengikuti pola makan Mediterania standar, sementara yang lain menjalani versi “optimal” dengan pengurangan kalori, olahraga ringan, dan pendampingan profesional.
Setelah enam tahun, kelompok yang mengikuti versi optimal mengalami penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 31 persen dibanding kelompok kontrol. Selain itu, mereka juga berhasil menurunkan berat badan lebih banyak dan mengecilkan lingkar pinggang secara signifikan.
Efek perlindungan ini dinilai sangat penting secara populasi, karena dalam skala besar mampu mencegah sekitar tiga kasus diabetes baru dari setiap seratus individu. Di tengah meningkatnya angka diabetes global yang telah mencapai lebih dari 530 juta kasus, temuan ini menjadi sorotan utama di bidang kesehatan masyarakat.
Profesor Miguel Ángel Martínez-González dari University of Navarra menekankan bahwa ini adalah bukti paling kuat sejauh ini yang menunjukkan efektivitas pola makan Mediterania dengan pendekatan gaya hidup sebagai alat pencegahan. Ia menambahkan, jika diterapkan luas pada populasi berisiko tinggi, pendekatan ini dapat mencegah ribuan diagnosis baru setiap tahunnya.
Menurut para peneliti, manfaat utama berasal dari kombinasi bahan pangan seperti minyak zaitun murni, kacang-kacangan, ikan, biji-bijian, serta buah dan sayur yang meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi peradangan. Efek tersebut diperkuat dengan penurunan berat badan dan peningkatan aktivitas fisik, menciptakan sinergi positif bagi metabolisme.
Studi kedua, yang dimuat di Nature Medicine, menyoroti hubungan antara pola makan Mediterania dan risiko demensia serta penurunan kognitif. Penelitian ini menganalisis lebih dari 4.200 perempuan dalam studi jangka panjang Nurses’ Health Study, yang kemudian divalidasi pada 1.490 pria dari Health Professionals Follow-Up Study.
Peneliti memantau pola makan, profil genetik, kadar metabolit darah, serta diagnosis demensia dari awal 1990-an hingga 2023. Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan yang lebih konsisten menjalani pola makan Mediterania memiliki risiko demensia lebih rendah dan mengalami penurunan fungsi kognitif yang lebih lambat.
Yang menarik, manfaat tersebut paling nyata pada individu dengan risiko genetik tinggi, khususnya mereka yang membawa dua salinan gen APOE4—faktor risiko paling kuat untuk Alzheimer. Artinya, pola makan sehat berpotensi melindungi bahkan pada individu yang secara genetik paling rentan.
Yuxi Liu, peneliti utama dari Brigham and Women’s Hospital, menjelaskan bahwa ini adalah satu-satunya pola makan yang sejauh ini telah menunjukkan manfaat kognitif dalam uji klinis. Ia menyebut, efek perlindungan ini kemungkinan besar terjadi melalui jalur metabolik yang memengaruhi cara tubuh memproses makanan dan menjaga fungsi otak.
Meskipun peserta dalam studi ini mayoritas berasal dari latar belakang pendidikan tinggi dan etnis Eropa, sinyal perlindungan yang konsisten tetap memberikan bobot ilmiah yang kuat. Hal ini juga membuka peluang untuk penelitian lanjutan di populasi yang lebih beragam secara genetik maupun sosial.
Kedua studi tersebut menggarisbawahi bahwa tidak ada pola makan yang mampu menyembuhkan semua penyakit. Namun, pola hidup sederhana yang terukur dan berkelanjutan ternyata mampu memberikan perlindungan ganda—baik untuk kesehatan tubuh maupun otak.
Di tengah era pengobatan yang semakin mahal, temuan ini menjadi pengingat penting bahwa pencegahan tetap merupakan investasi terbaik dalam jangka panjang. Dengan mengubah pola makan dan rutinitas harian secara konsisten, risiko dua penyakit kronis paling umum ini bisa ditekan secara signifikan. (*)
Sumber: Earth
KEYWORD :Gaya Hidup Sehat Pencegahan Diabetes Pencegahan Dimensia