Rabu, 27/08/2025 01:49 WIB

Ilmuwan Deteksi Struktur Tersembunyi dalam Inti Bumi, Pemahaman Sebelumnya Salah?

Selama ini, buku-buku pelajaran mengajarkan bahwa Bumi terdiri dari empat lapisan utama: kerak, mantel, inti luar, dan inti dalam. Namun, riset terbaru dari Australian National University mengindikasikan adanya lapisan kelima tersembunyi di dalam inti dalam itu sendiri.

Ilustrasi - Ilmuwan Deteksi Struktur Tersembunyi dalam Inti Bumi, Pemahaman Sebelumnya Salah? (Foto: Science Alert)

Jakarta, Jurnas.com - Para ilmuwan baru-baru ini menemukan petunjuk mencengangkan bahwa inti terdalam Bumi mungkin menyembunyikan lapisan lain yang belum pernah terungkap sebelumnya. Penemuan ini berpotensi mengubah pemahaman fundamental manusia tentang struktur planet yang kita huni.

Selama ini, buku-buku pelajaran mengajarkan bahwa Bumi terdiri dari empat lapisan utama: kerak, mantel, inti luar, dan inti dalam. Namun, riset terbaru dari Australian National University mengindikasikan adanya lapisan kelima tersembunyi di dalam inti dalam itu sendiri.

Dilansir dari laman Science Alert, peneliti utama Joanne Stephenson menjelaskan bahwa mereka menemukan bukti adanya perubahan struktur material di bagian terdalam inti Bumi. Temuan ini didapat melalui analisis data seismik selama puluhan tahun yang dikumpulkan dari seluruh dunia.

Gelombang seismik, yang terbentuk akibat gempa, digunakan untuk mengintip bagian dalam planet karena manusia belum bisa mengebor hingga ke sana. Dengan mempelajari bagaimana gelombang ini merambat dan berubah kecepatan, ilmuwan bisa memetakan apa yang ada di bawah permukaan.

Melalui pemodelan komputer dan algoritma pencarian, tim Stephenson membandingkan ribuan model inti dengan data aktual dari International Seismological Centre. Hasilnya menunjukkan pola rambat gelombang yang tak bisa dijelaskan dengan model inti yang selama ini dipercaya.

Mereka menemukan bahwa gelombang seismik bergerak lebih cepat pada arah tertentu, dan arah tercepat itu berubah sekitar 54 derajat dari poros Bumi. Perubahan arah ini dianggap sebagai indikasi adanya perubahan struktur kristal besi di bagian paling dalam inti.

Peneliti menduga perubahan ini merupakan jejak dari dua peristiwa pendinginan besar dalam sejarah awal Bumi. Artinya, inti terdalam bisa saja terbentuk melalui proses berbeda dari inti luar dan inti dalam yang kita kenal.

Temuan ini mendukung teori sebelumnya yang menyatakan bahwa kristal-kristal besi di inti dalam tidak tersusun secara seragam. Adanya variasi ini membuat para ilmuwan semakin yakin bahwa inti dalam bukanlah satu blok padat homogen seperti yang diajarkan selama ini.

Meski begitu, para peneliti mengakui bahwa masih ada keterbatasan data, terutama karena distribusi gempa bumi tidak merata di seluruh dunia. Wilayah kutub, misalnya, memiliki data seismik yang minim sehingga analisis di area itu belum sepenuhnya akurat.

Namun, pola yang mereka temukan konsisten dengan riset lain mengenai anisotropi inti Bumi, atau perbedaan perilaku gelombang berdasarkan arah. Ini memperkuat kemungkinan bahwa struktur tersembunyi di inti terdalam memang benar ada.

Lebih dari sekadar temuan ilmiah, penemuan ini membuka jendela baru untuk memahami sejarah geologis Bumi. Lapisan terdalam ini bisa menjadi saksi bisu bagaimana planet kita mendingin, membentuk medan magnet, hingga menopang kehidupan di permukaannya.

Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Geophysical Research dan menjadi salah satu langkah penting dalam menjawab teka-teki terbesar tentang planet yang kita tinggali. Dan seiring bertambahnya data, mungkin satu per satu rahasia Bumi akhirnya akan terungkap. (*)

KEYWORD :

Penemuan Inti Bumi Struktur Inti Bumi Geografi Geofisika Geologi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :