
Ilustrasi - Kopi pahit (Foto: Pexels/Samer Daboul)
Jakarta, Jurnas.com - Minum kopi sambil menjalani pengobatan antibiotik bisa jadi bukan ide terbaik. Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa kafein dapat mengganggu efektivitas antibiotik tertentu dalam melawan bakteri seperti Escherichia coli (E. coli).
Penelitian internasional yang dipublikasikan di jurnal PLOS Biology ini menemukan bahwa kafein dapat menghambat masuknya antibiotik ciprofloxacin ke dalam sel bakteri E. coli, berpotensi menurunkan kinerja obat tersebut.
Bagaimana Kafein Mengganggu Antibiotik?
Para peneliti menguji 94 zat kimia berbeda terhadap E. coli, menelusuri bagaimana zat-zat ini memengaruhi sistem transportasi molekul—mekanisme yang mengatur keluar-masuknya zat ke dalam sel bakteri.
Hasilnya, sekitar sepertiga zat yang diuji memengaruhi aktivitas genetik bakteri, namun kafein menunjukkan dampak paling mencolok. Zat ini memicu aktivitas protein pengatur gen bernama Rob, yang memodifikasi kerja sejumlah protein transporter dan berujung pada penurunan penyerapan antibiotik.
“Kafein memicu rangkaian reaksi biologis yang dimulai dari pengaktifan Rob hingga perubahan transport protein, dan akhirnya membuat E. coli menyerap antibiotik lebih sedikit,” jelas Ana Rita Brochado, ahli bioteknologi dari Universitas Tübingen, Jerman.
Efeknya Hanya pada Bakteri Tertentu
Menariknya, efek pelemahan antibiotik ini tidak ditemukan pada Salmonella enterica, bakteri lain yang masih satu keluarga dengan E. coli. Ini menunjukkan bahwa dampak kafein kemungkinan bersifat spesifik pada jenis bakteri tertentu.
Belum Berlaku pada Manusia, Tapi Patut Diwaspadai
Meski uji coba ini dilakukan di laboratorium dan belum terbukti langsung berpengaruh pada tubuh manusia, hasilnya menjadi sinyal penting dalam memahami resistansi antibiotik tingkat rendah—yaitu kondisi ketika bakteri tidak sepenuhnya resisten, tetapi tetap mampu bertahan dari pengobatan karena perubahan fungsi genetik.
“Data kami menunjukkan bahwa berbagai zat bisa secara halus namun sistematis memengaruhi regulasi gen pada bakteri,” ujar Christoph Binsfeld, mikrobiolog dari Universitas Würzburg.
Mengapa Ini Penting?
Memahami interaksi seperti ini sangat penting di tengah krisis global resistansi antibiotik. Bahkan efek kecil seperti pengaruh kafein terhadap kerja obat bisa menjadi batu sandungan dalam pengobatan infeksi serius jika diabaikan.
Langkah selanjutnya, para ilmuwan berupaya memetakan secara lebih rinci bagaimana mekanisme transport zat di dalam berbagai jenis bakteri bekerja, demi memastikan terapi antibiotik tetap efektif. (*)
Sumber: Science Alert
KEYWORD :Kopi dan antibiotik efek kafein pada obat resistansi antibiotik