Gelandang Manchester City, Rodri yang memenangkan penghargaan Ballon d`Or pada tahun lalu (Foto: Twitter)
Jakarta, Jurnas.com - Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1956, penghargaan Ballon d`Or telah menjadi tolak ukur tertinggi bagi para pesepak bola di seluruh dunia.
Sebanyak 45 pemain berbeda telah merasakan kehormatan mengangkat trofi prestisius ini. Namun, ada satu posisi di lapangan yang secara mengejutkan belum pernah menghasilkan seorang pemenang Ballon d`Or, yaitu posisi fullback, baik kanan maupun kiri.
Fenomena ini menjadi sorotan karena posisi lain di lapangan telah memiliki perwakilannya masing-masing. Striker dan winger sudah menjadi langganan pemenang.
Pemain di posisi attacking midfielder (AMF) yang kini mulai jarang digunakan pun ada yang pernah menang. Bahkan, central midfielder (CMF) seperti Luka Modric adalah pemenang terbaru dari lini tengah, dan pemenang tahun lalu bahkan berasal dari defensive midfielder.
Bek tengah juga tidak kalah. Sejarah mencatat tiga bek tengah yang pernah meraih Ballon d`Or, yakni Fabio Cannavaro, Matthias Sammer, dan Franz Beckenbauer.
Di bawah mistar gawang, kiper legendaris Lev Yashin menjadi satu-satunya penjaga gawang yang pernah memenangkan penghargaan ini.
Namun, nasib berbeda dialami oleh para fullback. Meskipun peran mereka sangat krusial dalam pertahanan maupun membantu serangan di sepak bola modern, para pemain di posisi ini belum pernah merasakan manisnya kemenangan Ballon d`Or.
Tahun ini, harapan muncul dengan adanya tiga pemain dari posisi fullback yang masuk dalam daftar nominasi Ballon d`Or, yaitu Nuno Mendes, Achraf Hakimi, dan Denzel Dumfries.
Pertanyaan besar pun mencuat, adakah kemungkinan salah satu dari mereka bisa memutus `kutukan` sejarah ini dan menjadi fullback pertama yang meraih Ballon d`Or?
Ini akan menjadi sejarah baru jika salah satu dari mereka berhasil memenangkannya, membuktikan bahwa kontribusi seorang fullback juga layak diakui di panggung tertinggi sepak bola individu.
KEYWORD :Sepakbola Dunia Ballon do`r Fakta Unik
