Winger Manchester City, Rayan Cherki (Foto: talkSPORT)
London, Jurnas.com - Era dominasi Manchester City di Liga Premier diyakini telah berakhir. The Citizens memenangkan enam gelar liga dalam delapan tahun terakhir di bawah asuhan Pep Guardiola.
Demikian disampaikan mantan bintang Arsenal, Perry Groves. Menurut dia, kini tim asuhan Pep Guardiola bukan lagi tim yang harus ditakutkan, atau klub penghuni tetap puncak klasemen.
Sejak kedatangan manajer asal Catalan pada 2016 silam, City telah mengoleksi 18 trofi besar. Yakni, enam gelar liga, satu Liga Champions, dua Piala FA, empat Piala Carabao, tiga Community Shield, satu Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub FIFA.
City juga tidak pernah melewati dua tahun berturut-turut tanpa memenangkan gelar Liga Primer di bawah asuhan Pep. Setelah musim lalu gagal meraih trofi domestik di tengah penampilan gemilang Liverpool, musim ini City juga tidak difavoritkan.
"Saya pikir ada masalah besar. Sepak bola itu siklus, kan? Ini adalah akhir siklus Man City, saya tahu usia rata-rata mereka adalah 24," kata Groves dikutip dari talkSPORT pada Senin (25/8).
"Saya melihat sisi Man City ini, dan saya tahu mereka sedang dalam masa transisi, mereka tidak memiliki aura itu lagi," dia menambahkan.
Hasil buruk menimpa City dalam pertandingan kedua Liga Premier. Bermain di Etihad Stadium, City takluk 2-0 atas Tottenham Hotspurs, sehingga mengantarkan tim asuhan Thomas Frank merangsek ke peringkat ke-2 klasemen sementara.
Dibandingkan Liverpool, City cukup irit belanja pemain pada bursa musim panas ini. The Reds mengeluarkan total 290 juta pounds untuk enam pemain baru, dan jumlahnya akan terus bertambah apabila transfer Alexander Isak terealisasi.
KEYWORD :Manchester City Pep Guardiola Liga Premier
