Minggu, 24/08/2025 17:38 WIB

BM PAN: Politik Kehilangan Makna Jika Tak Jawab Kebutuhan Rakyat

Pangan adalah urusan hajat hidup orang banyak. Jika politik tidak bisa memberi jawaban atas kebutuhan rakyat untuk makan, maka politik kehilangan makna.

Ketua Umum Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN), Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu dalam acara peluncuran dan bedah buku “Zulkifli Hasan dan Politik Pangan untuk Rakyat: Langkah Konkret Mendukung Asa Cita Presiden Prabowo” di Tebet Eco Park, Jakarta. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Umum Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN), Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu menegaskan bahwa politik pangan harus dipahami sebagai gerakan kolektif, bukan hanya kerja satu tokoh atau satu kementerian.

Hal itu disampaikan dalam acara peluncuran dan bedah buku “Zulkifli Hasan dan Politik Pangan untuk Rakyat: Langkah Konkret Mendukung Asa Cita Presiden Prabowo” di Tebet Eco Park, Jakarta, kemarin.

Menurut Pasha, isu pangan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

Ia menilai buku karya Munir Sara ini penting karena memberikan perspektif bahwa politik pangan bukan hanya urusan produksi dan distribusi, tetapi juga keberpihakan nyata kepada rakyat.

“Pangan adalah urusan hajat hidup orang banyak. Jika politik tidak bisa memberi jawaban atas kebutuhan rakyat untuk makan, maka politik kehilangan makna,” ujar Legislator PAN ini dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/8).

Pasha menambahkan, BM PAN mendukung penuh gagasan yang tertuang dalam buku tersebut.

Politik pangan, menurutnya, sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Kami memandang politik pangan sebagai bagian dari perjuangan generasi muda. Karena itu, BM PAN akan terus terlibat dalam program-program konkret yang mendukung kedaulatan pangan,” kata Pasha.

Acara peluncuran buku tersebut juga diwarnai pembagian 200 paket sembako kepada warga sekitar Tebet Eco Park. Panitia menyebut, aksi sosial ini menjadi simbol penerapan langsung gagasan yang dibahas dalam buku.

Sejumlah tokoh hadir sebagai pembicara, di antaranya Prof. Syahrir Ika dari BRIN, pengamat politik Adi Prayitno, staf ahli Kemenko Pangan RI Sugeng Santoso, serta penulis buku Munir Sara. Diskusi dipandu oleh Setyawati Molyna dan berlangsung dalam suasana terbuka.

 

 

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VIII BM PAN politik pangan bedah buku Sigit Purnomo Said Pasha Ungu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :