Jum'at, 22/08/2025 22:47 WIB

Wamendikdasmen Minta Pemda Aktif dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat meminta pemerintah daerah (Pemda) turut aktif dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebab, tanggung jawab pendidikan tidak hanya berada di tangan pemerintah pusat.

Wamendikdasmen Atip Latipulhayat dalam kunjungan ke SD Negeri 1 Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat meminta pemerintah daerah (Pemda) turut aktif dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebab, tanggung jawab pendidikan tidak hanya berada di tangan pemerintah pusat.

Demikian disampaikan Wamen Atip saat melakukan kunjungan ke SD Negeri 1 Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, pada Rabu (20/8), bersama Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani.

"Dalam aturan, pemerintah daerah melalui APBD seharusnya mengalokasikan anggaran minimal 50 persen untuk mendukung pendidikan. Jika daerah belum mampu, sekolah-sekolah akan semakin tertinggal," kata Wamen Atip.

Dalam kesempatan itu, Wamen Atip meninjau sejumlah ruang kelas yang telah lama mengalami kerusakan dan belum bisa digunakan. Salah satunya adalah ruang belajar yang ambruk sejak 2014 dan hingga kini belum mendapat perbaikan.

"Kalau kondisi ruang kelas tidak layak, tentu murid tidak nyaman belajar. Ketidaknyamanan ini akan berdampak pada proses belajar mengajar dan hasil pendidikan secara keseluruhan," tegas Wamen Atip.

Wamen Atip menyoroti bahwa banyak sekolah di Indonesia, termasuk di Lombok Tengah, masih menggunakan bangunan lama sejak tahun 1970-an atau 1980-an yang belum mendapatkan rehabilitasi. Dia mengingatkan bahwa pembangunan tidak bisa hanya berhenti pada tahap mendirikan gedung.

"Membangun itu penting, tapi menjaga dan merawat jauh lebih penting. Sama halnya dengan rumah tangga, biaya besar bukan hanya saat pernikahan, tetapi justru untuk merawat dan menjaga agar rumah tangga tetap berjalan. Begitu juga dengan sekolah, perlu ada komitmen untuk pemeliharaan," ujar dia.

Selain infrastruktur, Wamen Atip juga menekankan pentingnya budaya kebersihan sebagai bagian dari pendidikan karakter. Dia mencontohkan bahwa toilet sekolah yang bersih mencerminkan kebiasaan sehat dan disiplin.

"Kebersihan adalah bagian dari iman. Orang yang terbiasa menjaga kebersihan sejak sekolah akan terbawa sampai ke kehidupan sehari-hari. Karena itu, sekolah harus mengajarkan kebiasaan sehat: bangun pagi, beribadah, olahraga, makan bergizi, belajar dengan tekun, tidur cukup, dan menjaga lingkungan tetap bersih," kata dia.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 1 Pringgarata, Aspari, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas kunjungan Wamen Atip bersama rombongan. Dia menyebut kondisi sekolah saat ini masih jauh dari ideal, namun tetap optimistis dengan adanya perhatian dari pemerintah pusat dan DPR, harapan untuk perbaikan akan lebih terbuka.

"Kami tidak pernah membayangkan sekolah ini bisa mendapat kunjungan langsung dari Wamen. Kehadiran beliau memberi semangat baru bagi kami untuk terus memperjuangkan pendidikan yang lebih baik," kata Aspari.

Kunjungan ini juga diisi dengan dialog terbuka antara Wamen Atip, guru, dan komite sekolah. Diskusi tersebut menyoroti strategi bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan di Lombok Tengah, baik dari sisi infrastruktur, pengelolaan anggaran, maupun pembinaan karakter murid.

KEYWORD :

Wamendikdasmen Atip Latipulhayat Program Revitalisasi Sekolah Nusa Tenggara Barat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :