Kamis, 21/08/2025 23:38 WIB

Kunjungan Sekolah di NTB, Wamendikdasmen Temukan Laboratorium Rusak

Wamen Atip melihat kondisi laboratorium yang rusak dan tidak dapat difungsikan secara optimal. Dia menekankan pentingnya revitalisasi sarana pendidikan agar kembali layak digunakan.

Wamendikdasmen Atip Latipulhayat meninjau sekolah di NTB (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, bersama Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, melakukan kunjungan kerja ke SMP Negeri 2 Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (20/8) kemarin.

Kunjungan ini bertujuan meninjau langsung proses pembelajaran, kondisi sarana prasarana, serta mendengarkan aspirasi para guru dan tenaga pendidik.

Dalam peninjauan, Wamen Atip melihat kondisi laboratorium yang rusak dan tidak dapat difungsikan secara optimal. Dia menekankan pentingnya revitalisasi sarana pendidikan agar kembali layak digunakan.

"Saya lihat laboratorium ini sudah lama tidak berfungsi. Mudah-mudahan masuk program revitalisasi dan bisa dipakai kembali. Tapi yang lebih penting adalah pemeliharaannya. Sekolah harus bersih dan fasilitasnya dirawat agar nyaman dipakai belajar," kata Wamen Atip.

Wamen Atip mengatakan, pemerintah berkomitmen mewujudkan fasilitas pendidikan yang layak sebagai bagian dari indikator negara maju. Ia menambahkan, fasilitas tidak harus mewah, tetapi cukup memadai dan terawat.

"Sering kali sekolah kita dibangun, tapi setelah itu tidak pernah dirawat. Kalau dibiarkan, bangunan bagus pun akhirnya rusak. Presiden Prabowo selalu mengingatkan bahwa pendidikan harus ditopang fasilitas yang layak, termasuk toilet sekolah yang bersih," ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Wamen Atip juga memberikan bantuan pemerintah untuk mendukung perbaikan fasilitas sekolah, termasuk pengecatan bangunan dan pengadaan kursi belajar. Dia berharap dukungan ini dapat mempercepat perbaikan sarana dan meningkatkan kenyamanan siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

"Kalau sekolahnya bagus, anak-anak datang ke sekolah dengan gembira. Guru pun akan lebih bersemangat mengajar," dia menambahkan.

Tidak hanya meninjau bangunan, Wamen Atip juga berdialog dengan siswa di kelas. Siswa diajak berdiskusi mengenai pelajaran matematika yang kerap dianggap sulit. Dengan pendekatan sederhana, ia memberi contoh bagaimana angka dapat dipahami dari berbagai sudut.

"Tiga kali tiga itu sembilan, tapi sembilan juga bisa dari empat tambah lima. Jadi matematika itu bukan masalah, yang penting cara menyampaikannya menyenangkan," kata dia.

Dia juga menekankan peran penting guru dalam menghadirkan pembelajaran yang membuat siswa tidak terbebani, melainkan tertarik untuk belajar.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani mengatakan bahwa perhatian pemerintah pusat dan DPR pada pendidikan di daerah harus diwujudkan secara nyata.

"Kehadiran Pak Wamen bukan sekadar berkunjung, tetapi juga membawa solusi. Laboratorium dan ruang kelas yang rusak tadi sudah diperintahkan untuk segera dieksekusi revitalisasinya. Ini hadiah luar biasa bagi keluarga besar SMPN 2 Jonggat," ujar Lalu Hadrian.

Dia juga menekankan bahwa anggaran revitalisasi harus digunakan sepenuhnya untuk perbaikan sekolah.

"Tidak boleh ada pemikiran lain. Gunakan sepenuhnya untuk kenyamanan siswa kita, demi masa depan mereka. Kehadiran pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) adalah bentuk nyata perhatian agar sekolah-sekolah yang masuk kategori tidak layak segera diperbaiki," kata dia.

Dalam dialog bersama guru dan tenaga kependidikan, beberapa isu turut disampaikan, antara lain terkait kebijakan Dana BOS dan pengakuan mata pelajaran muatan lokal di sistem data pendidikan.

KEYWORD :

Wamendikdasmen Atip Latipulhayat Program Revitalisasi Sekolah Nusa Tenggara Barat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :