
Penyerang sayap Manchester United, Alejandro Garnacho (Foto: Sportsmole)
London, Jurnas.com - Perseteruan Alejandro Garnacho dan manajer Manchester United (MU), Ruben Amorim, belum menemui titik terang. Meski sang pemain dikaitkan ke Chelsea, transfer tersebut hingga kini masih jauh dari selesai.
Garnacho diperintahkan Amorim untuk mencari klub baru pada bursa musim panas tahun ini, meskipun kontraknya bersama Setan Merah masih berlaku hingga 2028 mendatang.
Kemarahan Amorim berawal dari wawancara meledak-ledak Garnacho pasca kekalahan MU di final Liga Europa melawan Tottenham Hotspurs pada Mei lalu.
Sejak itu, beberapa klub dikaitkan dengan Garnacho, termasuk kepindahan ke Napoli. Namun, Chelsea masih menjadi tujuan paling realistis apabila transfer terjadi pada musim panas ini.
Awal pekan ini, BBC Sport melaporakn bahwa Setan Merah siap menerima tawaran dari Chelsea. Kendati demikian, Old Trafford hanya akan memberikan lampu hijau apabila ada nominal yang sesuai, dan tidak menerima harga di bawah banderol yang ditetapkan.
Lalu, pada Rabu (20/8) kemarin, pakar transfer sepak bola, Fabrizio Romano mengklaim bahwa pemain 21 tahun itu tidak akan terlibat di skuat utama MU, apabila tidak diizinkan pindah ke Chelsea.
"Garnacho tidak takut akan hal itu, dan prioritasnya sangat jelas, Chelsea Football Club," kata Fabrizio.
Terkait situasi ini, Amorim sebaiknya belajar menerapkan pendekatan ala manajer legendaris MU, Sir Alex Ferguson. Pelatih yang mempersembahkan banyak gelar itu dikenal sebagai sosok yang enggan berkompromi dengan pelanggaran pemain.
Dikutip dari Sportbible pada Kamis (21/8), Ferguson pernah menghukum Paul Scholes pada 2001 silam ketika menolak bermain dalam pertandingan Piala Worthington melawan Arsenal.
Dalam buku otobiografi pada 2013, Ferguson juga menjelaskan perkara transfer David Beckham ke Real Madrid, karena pemain bintang itu merasa lebih besar daripada manajernya.
"Begitu seorang pemain Manchester United merasa dirinya lebih hebat daripada manajernya, dia harus pergi. David merasa dirinya lebih hebat daripada Alex Ferguson. Itu adalah lonceng kematian baginya," tulis Ferguson.
Situasi serupa juga terjadi dalam kasus Roy Keane yang hengkang pada 2005. Kala itu, Ferguson menganggap wawancara yang dilakukan Keane dengan MUTV tidak menghormati rekan satu timnya. Walhasil, pemain Irlandia itu menandatangani kontrak dengan Celtic pada Desember tahun itu.
KEYWORD :Manchester United Ruben Amorim Sir Alex Ferguson Liga Premier