
Penyerang Newcastle United, Alexander Isak (Foto: talkSPORT)
London, Jurnas.com - Perseteruan Alexander Isak dan klubnya, Newcastle United, masih terus berlangsung. Yang terbaru, kedua belah pihak mengeluarkan pernyataan resmi di tengah drama transfer.
Isak menuding The Magpies mengingkari janji yang telah disepakati jauh-jauh sebelum bursa transfer, yang membuatnya bisa pindah ke Liverpool. Sedangkan Newcastle menepis adanya perjanjian tersebut.
Dikutip dari talkSPORT pada Kamis (21/9), terdapat aturan FIFA yang memungkinkan pemain memaksakan transfer. Regulasi kurang populer ini diterbitkan menyusul kasus hukum yang melibatkan mantan gelandang Real Madrid, Lassana Diarra tahun lalu.
Pasca putusan pengadilan yang menyatakan Diarra menang, FIFA dipaksa mengubah Pasal 17 tentang Transfer dan Status Pemain. Perubahan itu juga mencakup penghapusan kewenangan FIFA mencegah transfer pemain meski pemain tersebut melanggar kontrak, untuk bergabung dengan klub baru secara gratis.
Beban pembuktian atas pelanggaran kontrak juga kini beralih ke klub yang kehilangan pemain, untuk membuktikan bahwa klub yang merekrut pemain melakukan kolusi dalam melanggar kontrak.
Dengan perubahan aturan ini, Isak berpeluang bergabung dengan klub baru secara agen bebas pada musim panas mendatang, apabila Newcastle tidak menjualnya sebelum bursa musim panas ini berakhir.
Pasal 17 dapat diberlakukan dalam waktu 15 hari setelah pertandingan terakhir musim ini, dengan pertandingan terakhir Toon Army di Liga Premier musim ini dijadwalkan pada 24 Mei 2026.
Ini akan memberi Isak waktu hingga 8 Juni untuk secara sepihak membatalkan kontraknya dan bebas menandatangani kontrak dengan klub baru pada 1 Juli, dua tahun sebelum kontraknya berakhir.
"Meskipun Newcastle berhak mendapat kompensasi, angka ini mungkin hanya setengah dari tawaran Liverpool yang ditolak," kata pakar sepak bola Gabriele Marcotti.
KEYWORD :Alexander Isak Newcastle United Liverpool Liga Premier