Kamis, 21/08/2025 13:46 WIB

Implementasi Mapel Koding dan AI, Kemdikdasmen Libatkan Swasta

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) akan mengimplementasikan pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/AI) sebagai mata pelajaran pilihan yang dimulai dari jenjang kelas 5 SD, SMP, hingga SMA mulai pada semester ini.

Ilustrasi siswa dan siswi sekolah dasar (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) akan mengimplementasikan pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/AI) sebagai mata pelajaran pilihan yang dimulai dari jenjang kelas 5 SD, SMP, hingga SMA mulai pada semester ini.

Kebijakan tersebut merupakan bagian dari penguatan pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyiapkan generasi Indonesia yang unggul di era digital.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa program ini mendapatkan dukungan penuh dari UOB dan Ruang Guru melalui inisiatif UOB My Digital Space in collaboration with Ruang Guru.

"Kolaborasi ini sejalan dengan upaya pemerintah membangun generasi Indonesia yang kuat, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini," ujar Mendikdasmen.

Lebih lanjut, Mendikdasmen menegaskan bahwa keterampilan digital, termasuk Koding dan Kecerdasan Artifisial, merupakan salah satu dari 10 keahlian utama yang sangat dibutuhkan oleh dunia usaha pada tahun 2030.

Selain itu, pembelajaran Koding juga melatih kemampuan berpikir analitis, problem solving, kreativitas, serta berpikir kritis yang menjadi bagian penting dari kompetensi masa depan.

"Koding bukan hanya soal teknologi, melainkan juga tentang kemampuan logis, analitis, kritis, dan kreatif yang sangat esensial bagi keberlanjutan masa depan kita," dia menambahkan.

Menteri Mu’ti berharap kerja sama lintas sektor ini dapat berjalan dengan baik serta menjadi bagian dari upaya kolektif mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Mari bersama-sama membangun generasi manusia Indonesia yang hebat dan kuat," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama UOB Indonesia, Hendra Gunawan, mengatakan bahwa peluncuran UOB My Digital Space bersama Ruang Guru merupakan wujud nyata komitmen UOB dalam memperkuat literasi digital di Indonesia.

Berdasarkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia, skor literasi digital pada tahun 2024 masih berada di angka 43,34 persen. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan literasi digital secara berkelanjutan.

"Kami percaya pendidikan dan teknologi adalah kunci untuk menjembatani kesenjangan digital dan mendorong aktivitas ekonomi," ujar Hendra.

Hendra menjelaskan bahwa selama lima tahun ke depan, program ini ditargetkan menjangkau 90 ribu siswa di seluruh Indonesia, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

Selain itu, peserta juga akan dibekali dengan perangkat dan kurikulum yang mendorong kemampuan berpikir kritis melalui pembelajaran coding dan computational thinking.

Hendra menekankan bahwa inisiatif tersebut sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita poin keempat, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta daya saing bangsa di pasar global.

"Kami percaya keberhasilan bisnis harus berjalan seiring dengan kemajuan masyarakat. Karena itu, kami berharap kemitraan UOB dengan Ruang Guru dapat menjadi katalis perubahan, memberikan kesempatan belajar yang lebih merata, serta membekali generasi muda dengan keterampilan untuk sukses di masa depan," ujar dia.

KEYWORD :

Mapel Koding dan AI Kecerdasan Buatan Kemdikdasmen Abdul Mu`ti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :