Rabu, 20/08/2025 21:23 WIB

KPK Tak Segan Jerat Bos Travel Maktour Group di Korupsi Haji

Tentu setiap tindakan yang dilakukan oleh KPK berangkat dari alat bukti. Jika memang petunjuk-petunjuk dan bukti yang diperoleh oleh KPK mengarah kepada pihak-pihak tertentu, KPK tentu tidak segan untuk tetap melakukan upaya-upaya penyidikan.

Bos travel haji dan umroh Maktour Group, Fuad Hasan Mansyur. (Foto: Net)

Jakarta, Jurnas.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak segan mengusut keterlibatan Fuad Hasan Mansyur selaku pemilik travel haji dan umroh Maktour Group dalam kasus dugaan korupsi kuota haji 2024. Sekalipun, Fuad merupakan mertua dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.

"Tentu setiap tindakan yang dilakukan oleh KPK berangkat dari alat bukti. Jika memang petunjuk-petunjuk dan bukti yang diperoleh oleh KPK mengarah kepada pihak-pihak tertentu, KPK tentu tidak segan untuk tetap melakukan upaya-upaya penyidikan," kata juru bicara (jubir) KPK Budi Prasetyo usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/8).

Budi mengamini bila keterkaitan Fuad dalam kasus dugaan korupsi kuota haji 2024 mulai terang. Terlebih, tim penyidik Komisi Antirasuah telah menggeledah sejumlah lokasi, salah satunya kantor travel haji dan umroh Maktour Group.

"Di mana dalam perkara ini kita ketahui bersama juga sudah melakukan pengledahan di tempat tersebut," katanya.

Budi memastikan KPK tidak akan gegabah dalam menjerat pihak-pihak yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi yang merugikan uang negara lebih dari Rp1 triliun tersebut. Paling penting, penyidik bakal melihat kontruksi perkara secara utuh.

"Bagaimana diskresi soal splitting 50 persen 50 persen, kemudian sampai dengan ujungnya adanya dugaan aliran uang dari para biru perjalanan ini kepada pihak-pihak tertentu," kata Budi.

Di samping dari itu, Budi menyatakan bila penyidik kemungkinan segera memanggil pihak-pihak yang diduga mengetahui ihwal korupsi kuota haji 2024. Termasuk, Fuad selaku bos travel haji dan umroh Maktour Group.

Menurut Budi, keterangan lanjutan dari para pihak yang dimaksud diperlukan guna membuat terang konstruksinperkara, termasuk untuk menetapkan tersangka dalam kasus tersebut. Apalagi, sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan perkara telah disita penyidik dari kantor Fuad.

"Secepatnya (penetapan tersangka) ya, karena memang perkara ini kan sudah dibangun sejak awal, sejak penyelidikan sudah dilakukan permintaan keterangan kepada para pihak, bahkan Menteri periode tersebut juga sudah dilakukan permintaan keterangan pada tahap penyelidikan dan juga beberapa travel agent juga sudah dipanggil," kata dia.

"Dan tentu keterangan-keterangan yang diperoleh pada saat tahap penyelidikan itu juga menjadi informasi bagi proses penyidikan. Nanti ini akan saling melengkapi dan tentu nanti pada proses penyidikan, KPK masih akan melakukan pemanggilan para pihak untuk dimintai keterangan," tegas Budi.

Sebelumnya, KPK terus mendalami kasus dugaan korupsi kuota haji 2024. Teranyar, KPK menggeledah sejumlah lokasi yang diduga `menyimpan` barang bukti terkait kasus dugaan korupsi kuota haji 2024.

Salah satu lokasi yang digeledah ialah kantor travel haji dan umroh Maktour Group. Sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan kasus disita penyidik dari kantor Fuad. Saat ini, penyidik tengah mendalami keterkaitan barang bukti yang disita.

 

 

 

 

KEYWORD :

KPK korupsi haji Maktour Group Fuad Hasan Mansyur Menpora Dito Ariotedjo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :