Senin, 18/08/2025 03:33 WIB

Dua Siswa Papua Bangga Jadi Anggota Paskibra HUT ke-80 RI

Queensy Inggrid Safkaur yang berasal dari Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, merasa terhormat menjadi bagian dari anggota Paskibra di Kantor Kemdikdasmen.

Dua siswa asal Papua menjadi anggota Paskibra dalam upacara bendera HUT ke-80 RI di Kantor Kemdikdasmen (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Ketika sebagian besar orang menikmati keceriaan 17 Agustus dengan upacara bendera, lomba rakyat, atau sekadar menikmati hari libur kemerdekaan, sekelompok pelajar terpilih dari berbagai daerah di Indonesia merasa jauh lebih istimewa.

Mereka yang mayoritas berasal dari wilayah timur Indonesia bukan hanya berdiri di lapangan, melainkan menjadi bagian dari Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dalam upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di halaman kantor Kemdikdasmen, Jakarta pada Minggu (17/8).

Pada 2025, upacara HUT ke-80 RI yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek), serta Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menghadirkan wajah-wajah muda penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM).

Program beasiswa ADEM dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemdikdasmen memberikan kesempatan bagi siswa-siswi yang berasal dari daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), Orang Asli Papua (OAP), serta anak-anak repatriasi bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk melanjutkan pendidikan menengah sekaligus meraih prestasi.

Di antara anggota tim paskibra, salah satunya Queensy Inggrid Safkaur, siswi kelas XII SMAN 8 Kota Kediri, Jawa Timur, yang berasal dari Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

Queensy mengatakan bahwa dirinya mendapatkan suatu kehormatan besar sebagai pembawa baki bendera pusaka.

"Perasaan saya sangat senang dan bahagia karena bisa bertugas sebagai anggota Paskibra. Dengan tugas saya sebagai pembawa baki, saya bangga pada diri saya bahwa saya bisa," ujar dia penuh senyum.

"Apalagi saya juga bisa bertemu langsung dengan ketiga Menteri yakni Pak Abdul Mu’ti (Mendikdasmen), Pak Brian Yuliarto (Mendiktisaintek), dan Pak Fadli Zon (Menteri Kebudayaan). Itu pengalaman yang membuat saya semakin termotivasi," dia menambahkan.

Perasaan senada juga disampaikan Allmendo Hendrik Rumaropen (Aldo) yang berasal dari Kepulauan Yapen (Serui), Papua. Saat ini dia merupakan siswa kelas XII SMAN 1 Jawilan, Banten.

Aldo mengatakan bahwa dari sejak awal bergabung di Paskibra karena ingin melatih disiplin, mental, dan fisik. "Saya senang sekali bisa mengikuti acara yang sangat meriah ini. Ini menjadi salah satu kebanggaan buat diri saya sendiri menjadi Penerima/Penahan Bendera (posisi tengah)," ujar Aldo.

Bagi keduanya, pengalaman menjadi Paskibra bukan hanya soal baris-berbaris. Mereka belajar arti kedisiplinan, kerja sama, hingga persaudaraan dengan teman-teman baru dari berbagai provinsi dan suku.

"Kami bisa saling mengenal meskipun berbeda daerah. Itu pembelajaran terbaik bagi saya," kata dia.

Kisah Queensy dan Aldo, serta rekan-rekan penerima Beasiswa ADEM lainnya menjadi pengingat sederhana bahwa kemerdekaan bisa dirayakan dengan cara yang berbeda seperti ada yang bersorak di lomba panjat pinang, ada pula yang berdiri tegak di tengah lapangan membawa Sang Merah Putih. Namun, pada prinsipnya memiliki semangat yang sama untuk mengisi kemerdekaan dengan bangga dan penuh makna.

Sejalan dengan Asta Cita, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bertekad menjadikan Indonesia sebagai negeri yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.

Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti, mengatakan, Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh eleman bangsa Indonesia menunaikan janji kemerdekaan.

"Merdeka dari kebodohan, merdeka dari kemiskinan, dan merdeka dari ketergantungan. Kita Bersatu demi Indonesia yang berdaulat, adil, dan Makmur,” ujar dia.

Lebih lanjut, Menteri Mu`ti mengatakan bangsa yang maju memiliki sumber daya manusia yang kuat, unggul, religius (faithful), menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan (skillful), berkepribadian utama (humble), dan tanggung jawab (responsibility) memajukan bangsa dan negara.

"Manusia yang merdeka adalah mereka yang memiliki asa, cita-cita, dan kegigihan untuk meningkatkan kualitas diri dengan semangat belajar sepanjang hayat, teguh pendirian, menjaga identitas budaya, cinta alam, dan kasih sayang kepada umat manusia," kata Menteri Mu`ti.

KEYWORD :

Penerima Beasiswa ADEM Kemdikdasmen Siswa Papua HUT ke-80 RI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :