Ini sejarah Inter Milan di tahun 2002 (Foto: Medcom)
Jakarta, Jurnas.com - Tahun 2002 menjadi salah satu babak paling menyayat hati dalam perjalanan panjang Inter Milan. Seperti halnya Borussia Dortmund yang pernah kehilangan gelar di laga penentuan, Inter juga pernah mengalami tragedi serupa, saat Scudetto yang sudah di depan mata terlepas pada pertandingan terakhir Serie A.
Musim 2001/2002 seolah menghadirkan harapan besar bagi Nerazzurri. Skuad mereka kala itu dianggap sebagai salah satu yang terkuat dalam sejarah klub, hanya kalah dari tim legendaris 2010 yang meraih treble winner. Nama-nama besar menghiasi lini mereka, yakni Ronaldo Nazario, Christian Vieri, Javier Zanetti, Alvaro Recoba, hingga Francesco Toldo. Syarat untuk meraih Scudetto sederhana, Inter hanya perlu menang melawan Lazio di laga pamungkas, tanpa harus peduli hasil dari tim lain.
Namun, sejak menit-menit awal, tekanan sudah terasa. Juventus, salah satu rival terberat langsung unggul 2-0 di laga mereka hanya dalam 10 menit pertama. Hal ini membuat Inter tak punya pilihan lain selain menang.
Drama pun pecah di Stadio Olimpico. Inter lebih dulu membuka keunggulan melalui Christian Vieri, namun Karel Poborsky segera menyamakan kedudukan.
Luigi Di Biagio sempat mengembalikan harapan lewat golnya, tetapi Poborsky kembali menghantam mimpi Nerazzurri dengan gol kedua. Luka semakin dalam ketika Simone Inzaghi dan Diego Simeone mencetak dua gol tambahan, memastikan kemenangan 4-2 untuk Lazio.
Hasil itu membuat Scudetto lepas begitu saja dari genggaman Inter, terbang menuju Turin dan dimenangkan oleh Juventus. Kekalahan ini bukan hanya mengakhiri musim dengan kekecewaan, tapi juga meninggalkan luka abadi yang masih diingat para tifosi hingga hari ini.
Bagi penggemar sepak bola Italia, musim 2001/2002 selalu dikenang sebagai salah satu kisah paling dramatis, ketika mimpi Inter Milan berakhir pahit di hari terakhir.
Sepakbola Dunia Scudetto Inter Milan
