
Ilustrasi pengobatan kanker (Foto: Pexels/Tima Miroshnichenko)
Jakarta, Jurnas.com - Harapan baru muncul dalam dunia medis setelah vaksin ELI-002 2P menunjukkan hasil menjanjikan dalam uji klinis awal. Vaksin ini ditujukan untuk dua jenis kanker yang terkenal sulit diobati: pankreas dan kolorektal.
Kedua kanker ini memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi meski pasien sudah menjalani operasi dan terapi konvensional. Kini, pendekatan imunoterapi mulai menunjukkan hasil yang menggugah perhatian para ahli.
ELI-002 2P dirancang untuk menargetkan mutasi gen KRAS, yang ditemukan pada hampir semua kasus kanker pankreas dan setengah dari kanker kolorektal. Mutasi ini selama bertahun-tahun menjadi tantangan besar karena sulit dilumpuhkan oleh terapi yang ada.
Namun, vaksin ini memiliki keunggulan dalam cara kerjanya yang langsung mengarahkan agen aktif ke sistem limfatik. Ini memungkinkan vaksin menjangkau pusat pertahanan tubuh, tempat sel-sel imun dikondisikan untuk mengenali dan melawan sel kanker.
Dalam uji klinis awal terhadap 25 pasien yang telah menjalani operasi, para peneliti mencatat perkembangan menggembirakan. Mereka adalah pasien yang menunjukkan tanda-tanda kanker bisa kambuh dalam waktu dekat.
Setelah rangkaian penyuntikan vaksin, 84 persen peserta membentuk sel T khusus yang mengenali mutasi KRAS. Bahkan, pada 24 persen peserta, jejak tumor benar-benar tidak lagi terdeteksi.
Pasien yang menunjukkan respons imun paling kuat sebagian besar tetap bebas kanker hingga hampir 20 bulan setelah vaksinasi. Untuk kanker seagresif ini, masa bebas kekambuhan tersebut sangat di luar dugaan.
Brandon Blackstock Tahu Diagnosis Penyakit Kankernya Usai Bercerai dengan Kelly Clarkson
Zev Wainberg, ahli onkologi dari UCLA, menyebut temuan ini sebagai lompatan penting dalam penanganan kanker yang selama ini memiliki tingkat keberhasilan rendah. Ia menekankan bahwa respons imun yang kuat berkorelasi langsung dengan peningkatan kelangsungan hidup.
Secara umum, para peserta mencatat median kelangsungan hidup tanpa kambuh selama 16,3 bulan dan median kelangsungan hidup keseluruhan hampir 29 bulan. Angka ini melampaui harapan dalam pengobatan kanker pankreas dan kolorektal.
Menariknya, ELI-002 2P termasuk jenis vaksin "off-the-shelf", yang berarti tidak perlu dipersonalisasi untuk tiap individu. Hal ini membuat proses produksi dan distribusinya lebih efisien dibanding vaksin yang disesuaikan dengan profil genetik masing-masing pasien.
Selain itu, peneliti juga menemukan tanda-tanda bahwa vaksin ini berpotensi melatih sistem imun mengenali mutasi kanker lainnya. Artinya, vaksin ini bisa dikembangkan lebih lanjut untuk menangani berbagai jenis kanker di masa depan.
Meski masih perlu uji lanjutan dalam skala lebih besar, hasil awal ini memberi optimisme baru. Terutama bagi pasien kanker pankreas yang selama ini memiliki sedikit pilihan terapi efektif.
Penelitian lengkapnya telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature Medicine. Para ahli berharap, dengan pengembangan lebih lanjut, ELI-002 2P bisa menjadi terobosan penting dalam terapi kanker berbasis imun. (*)
Sumber: ScienceAlert
KEYWORD :Pengobatan kanker Vaksin ELI-002 2P Kanker kanker pankreas kolorektal