
Bek sayap PSG, Achraf Hakimi (Foto: Getty Images via Daily Mail)
Jakarta, Jurnas.com - Dalam dunia sepak bola yang sarat persaingan, jarang terdengar ada pemain yang bersyukur setelah dilepas oleh salah satu klub terbesar dunia.
Akan tetapi, itulah kisah Achraf Hakimi, bek kanan asal Maroko yang justru menemukan puncak kariernya setelah Real Madrid memutuskan menjualnya.
Hakimi merupakan produk akademi Real Madrid, Castilla, dan sempat menembus tim utama pada 2017. Sayangnya, persaingan ketat dengan Dani Carvajal membuatnya sulit mendapatkan menit bermain. Selama di tim senior, ia hanya tampil 17 kali sebelum akhirnya dipinjamkan ke Borussia Dortmund.
Real Madrid Bikin La Liga Pusing Tujuh Keliling
Keputusan Madrid melepas Hakimi ternyata menjadi titik balik. Setelah masa pinjamannya, ia dilepas ke Inter Milan, di mana kariernya melesat. Bersama Nerazzurri, Hakimi ikut mengantarkan klub meraih Scudetto Serie A, sekaligus menarik perhatian Paris Saint-Germain (PSG). Klub raksasa Prancis itu tak ragu menggelontorkan dana fantastis, sekitar Rp1,5 triliun, untuk memboyongnya.
Transfer tersebut tidak hanya menguntungkan Inter yang meraih laba besar, tetapi juga memberi panggung lebih luas bagi Hakimi. Bersama PSG, ia semakin bersinar, bahkan mencapai puncaknya dengan membantu klub meraih treble winners.
Momen emosional datang ketika PSG menaklukkan Real Madrid 4-0 di semifinal Piala Dunia Antarklub. Meski menghadapi mantan klubnya, Hakimi tidak menyimpan dendam.
Ungkapan tersebut mencerminkan perjalanan panjang Hakimi: dari pemain muda yang hanya mendapat 17 penampilan dalam semusim, menjadi sosok andalan dengan catatan 224 laga sejak 2022.
Kepergian dari Madrid, yang awalnya terlihat sebagai kemunduran, justru membuka jalan bagi dirinya untuk berkembang dan bersinar.
Kisah Hakimi menjadi bukti bahwa terkadang sebuah perpisahan bukanlah akhir, melainkan awal dari kesuksesan yang lebih besar.
KEYWORD :Sepakbola Dunia Real Madrid Achraf Hakimi Pemain Buangan