
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq melakukan senam bersama anak-anak PAUD (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menekankan pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai fondasi pembangunan SDM Indonesia.
Di hadapan para guru, orang tua, dan pemangku kepentingan pendidikan di Labuhanbatu, dia menekankan bahwa PAUD bukan sekadar tahap awal sekolah, melainkan pintu masuk membentuk karakter, kebiasaan positif, dan keterampilan literasi anak.
"Anak-anak kita hari ini adalah matahari Indonesia di masa depan," ujar Wamen Fajar saat meluncurkan Gerakan PAUD Labuhanbatu Cerdas Bersinar di Pendopo Bupati Labuhanbatu, pada Rabu (13/8).
Wamen Fakar menyoroti hasil survei bahwa 33 persen anak usia 0–6 tahun sudah terpapar gawai dan media sosial.
"Teknologi memang membantu belajar, tapi jangan sampai anak-anak lebih akrab dengan gawai daripada buku atau cerita rakyat," kata dia.
Labuhanbatu mendapat apresiasi khusus karena memecahkan Rekor MURI untuk donasi buku PAUD terbanyak di Indonesia, yakni 16.126 eksemplar. Menurut Wamen Fajar, capaian ini bukan sekadar angka, tetapi wujud nyata kepedulian daerah terhadap literasi sejak usia dini.
Wamen Fajar juga mengajak seluruh PAUD di Labuhanbatu untuk menerapkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yaitu Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat.
"Kebiasaan ini membentuk siklus hidup anak yang sehat, produktif, dan siap belajar," ujar dia.
Dia mengingatkan gangguan kesehatan anak, mulai dari gangguan mata akibat layar gawai, kerusakan gigi karena pola makan, hingga penurunan kesehatan mental akibat kurang berinteraksi dengan teman sebaya.
Guru dan orang tua, lanjut dia, perlu menghidupkan kembali permainan tradisional dan aktivitas bersama agar anak tumbuh dengan empati, percaya diri, dan keterampilan sosial yang baik.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Labuhanbatu, Maya Hasmita, menegaskan bahwa gerakan ini menjadi langkah konkret untuk menuntaskan masalah anak tidak sekolah usia PAUD. Saat ini, program 1 Desa 1 PAUD hampir terwujud, tersisa enam desa yang belum memiliki PAUD.
"Tidak boleh ada anak Labuhanbatu yang tertinggal dari layanan pendidikan berkualitas," kata Wamen Fajar.
Selain mengukuhkan 98 Sahabat Bunda PAUD yang akan mendampingi para pendidik, Bupati Maya juga meluncurkan kebijakan jam belajar pukul 18.00–20.00 untuk membudayakan belajar di rumah, baik pelajaran sekolah maupun pendidikan agama.
Sebelum peluncuran gerakan, Wamen Fajar bersama Bupati Maya dan jajaran mengikuti Senam Anak Indonesia Hebat di Stadion Binaraga. Kegiatan yang diikuti 1.000 anak PAUD dari berbagai kecamatan ini menjadi simbol ajakan hidup sehat, aktif, dan gembira sejak usia dini.
Pada kesempatan tersebut, Wamen Fajar juga berinteraksi langsung dengan anak-anak melalui sesi tanya jawab ringan tentang cita-cita, kebiasaan sehari-hari, dan permainan yang mereka sukai.
Suasana penuh canda ini menciptakan kedekatan antara pejabat, pendidik, dan anak-anak, sekaligus menjadi sarana edukasi tentang pentingnya menjaga kebiasaan sehat dan gemar membaca.
Wamen Fajar menegaskan, bahwa Senam Anak Indonesia Hebat dan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah bagian dari upaya membangun siklus hidup anak yang sehat secara fisik, mental, dan sosial.
"Kita ingin anak-anak Labuhanbatu, dan Indonesia pada umumnya, tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing di masa depan," dia menambahkan.
KEYWORD :Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq Jenjang PAUD Pendidikan Anak Usia Dini