Kamis, 14/08/2025 15:00 WIB

85 Persen Astronot Alami Hidung Tersumbat dan Sinus saat Orbit, Kenapa?

Hidup di luar angkasa bukan hanya soal melayang tanpa bobot, tapi juga tantangan kesehatan yang serius. Analisis terbaru terhadap hampir dua dekade catatan medis dari 71 awak Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menunjukkan, 85% dari mereka mengalami masalah sinus dan hidung selama bertugas di orbit.

Foto diambil oleh astronot NASA Randy Bresnik dari Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 3 Agustus 2017. Handout via REUTERS

Jakarta, Jurnas.com - Hidup di luar angkasa bukan hanya soal melayang tanpa bobot, tapi juga tantangan kesehatan yang serius. Analisis terbaru terhadap hampir dua dekade catatan medis dari 71 awak Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menunjukkan, 85% dari mereka mengalami masalah sinus dan hidung selama bertugas di orbit.

Mayoritas astronot mengalami setidaknya satu episode hidung tersumbat, dan keluhan ini makin meningkat pada mereka yang melakukan spacewalk (keluar stasiun). Rata-rata, astronot yang melakukan spacewalk melaporkan 9 kali lebih banyak masalah sinus dibanding yang tidak.

Penyebab Utama: Mikrogravitasi dan Perubahan Cairan Tubuh

Dalam kondisi tanpa gravitasi, cairan tubuh bergeser dari kaki menuju kepala sekitar dua liter, membuat wajah membengkak dan saluran hidung menyempit. Tekanan meningkat pada pembuluh darah di kepala dan leher, yang menjadi alasan utama hidung tersumbat di awal misi.

Catatan Medis dan Penggunaan Obat-obatan

Data dari program Lifetime Surveillance of Astronaut Health NASA mencatat 754 kejadian gangguan THT selama total waktu misi hampir 40 tahun. Obat-obatan seperti decongestan pseudoefedrine dan semprotan oksimetazolin banyak digunakan, namun efektivitas obat-obatan ini di luar angkasa masih belum pasti karena perubahan cara kerja obat dalam mikrogravitasi.

Tantangan Khusus Saat Spacewalk

Spacewalk dilakukan dengan menggunakan baju luar angkasa bertekanan rendah (sekitar 4,3 psi dengan oksigen 100%), yang memberikan tekanan pada tabung Eustachius. Tabung ini berfungsi menyamakan tekanan antara telinga tengah dan tenggorokan, dan ketika tidak bekerja sempurna, menyebabkan barotrauma — ditandai nyeri telinga, pendengaran terganggu, dan rasa penuh di kepala.

Solusi dan Implikasi Masa Depan

Salah satu solusi yang dikembangkan adalah penggunaan cuff paha “Braslet M” yang menahan darah di kaki, mengurangi perpindahan cairan ke kepala dan mengurangi hidung tersumbat di awal misi. ISS juga menjaga kualitas udara dengan filter HEPA dan pembersihan rutin.

Dengan bertambahnya misi komersial dan eksplorasi bulan, screening kesehatan hidung dan sinus sebelum misi semakin penting. NASA juga perlu mengembangkan protokol pengobatan dan pelaporan yang lebih terstandarisasi untuk menjaga performa astronot tetap optimal. (*)

Sumber: Earth

KEYWORD :

Astronot Hidung Tersumbat Sinus Orbit Luar Angkasa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :